Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RIBUAN umat Buddha melakukan detik-detik Waisak 2567 BE/2023 pada Minggu pukul 10.41 WIB di halaman Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu, (4/6).
Detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong tiga kali dan pemercikan air suci, pembacaan paritta Jayanto, dan umat bersikap anjali.
Dalam renungan Waisak, Biksu Samanta Usala Mahasthavira menyampaikan bahwa tema Waisak tahun ini adalah Aktualisasikan Ajaran Buddha di Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Baca juga: Jelang Waisak, Umat Budha Jalan Kaki dari Candi Mendut ke Borobudur
Ia mengatakan pikiran merupakan pelopor bagi semua tindakan. Untuk mengendalikan semua tindakan harus dimulai dari meluruskan pandangan dan menjernihkan pikiran.
"Tanpa mengenal keberadaan kondisi dan keadaan diri sendiri yang terdiri atas jiwa dan raga maka semua tindakan cenderung tidak tepat dan salah kaprah, sehingga semua pembedaan diri tidak menghasilkan kebijaksanaan dan jasa pahala yang besar," katanya.
Ia menuturkan, di dalam sutra hati Sang Buddha menjabarkan bahwa hati bergejolak yang senantiasa berubah dan melekat itulah sesungguhnya sumber dari penderitaan melekat pada bahagia atau derita adalah dualisme dari hati.
Baca juga: Hari Waisak, Seruan Perdamaian Menggema dari Candi Borobudur
Menurut dia, manusia awam senantiasa menginginkan dan mendambakan kebahagiaan namun tidak paham bagaimana menemukan kebahagiaan tertinggi.
Ia menjelaskan Buddha membabarkan semua dharma pada hakikatnya untuk mengobati penyakit batin.
Jika ingin mengubah nasib menjadi lebih baik ada baiknya belajar memahami dan membaktikan ajaran luhur bagaimana mengubah nasib dengan menata hati, membina batin, dan mencerahkan pikiran.
Rangkaian detik-detik Waisak ditutup dengan pradaksina oleh para biksu dan umat Buddha, yakni berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali.
Dengan sikap tangan anjali, ribuan umat berjalan mengelilingi candi borobudur sebanyak tiga kali searah dengan jarum jam sambil melantunkan lagu, Bhuddam Sharanam Gaccami.
Prosesi pradagsina tersebut merupakan salah satu upaya umat Buddha dalam menghormati Candi Borobudur yang dikenal sebagai tempat ibadah para umat Buddha.
(Metro TV/Ant/Z-9)
Populasi umat Buddha terbanyak berada di negara-negara dengan Asia Tenggara.
Aice Group berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan TWC untuk meningkatkan potensi wisata di Candi Borobudur saat perayaan Waisak 2023
Ritual Thudong dilakukan biksu atau bhante dengan berjalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur di Jawa Tengah untuk merayakan Waisak.
Usai melaksanakan Dharmasanti, Ganjar bersama sang istri Siti Atiqoh Supriyanti ikut menerbangkan lampion bertuliskan ‘Semoga Rakyat Indonesia Sejahtera Selalu’.
Fenomena yang dilakukan Biksu Thodong merupakan bukti tekad yang besar mampu mengalahkan kemampuan jasmani dan rohani.
Detik-detik Waisak ditandai dengan pemukulan gong tepat pukul 23.55.29 WIB. Detik-detik Waisak digelar di altar pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto menyampaikan harapan dan pesannya pada perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE, Senin (12/5). Ia mengucapkan selamat Hari Raya Waisak pada seluruh umat Buddha
Peringatan Hari Raya Waisak di Beijing mengambil tema "Mengelola emosi melalui jalan Dhamma".
API Dharma Waisak 2569 B.E Tahun 2025 telah disemayamkan di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, (10/5). Api abadi yang melambangkan kesucian dan semangat Waisak
Api dari Mrapen bukan sekadar elemen fisik, tetapi simbol mendalam tentang kebangkitan jiwa manusia dalam perayaan Waisak.
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Supriyadi mengajak Umat Buddha dalam Perayaan Waisak 2569 Budhist Era (BE)/2025 untuk lebih menyatu dengan alam
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved