Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH dua tahun hajad dalem pareden atau gunungan tidak dikirab karena masa pandemi, kini untuk pertama kalinya Keraton Yogyakarta
menyelenggarakan upacara tradisi garebeg atau gunungan.
Garebeg Sawal digelar pada tanggal 1 Sawal Tahun Ehe 1956 kalender Jawa
Sultanagungan yang bertepatan dengan Sabtu (22/4).
Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Parasraya Budaya, GKR
Maduretno, menjelaskan, berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelum pandemi, kirab gunungan kali ini mengusung tujuh gunungan. Arak-arakan dimulai dari Bangsal Ponconiti, Kemandungan Lor dibawa oleh Konco Abang melalui Kori Brajanala Siti Hinggil Lor Pagelaran terus keluar melalui pintu barat Pagelaran.
"Tidak lurus masuk Alun Alun Utara baru berbelok ke barat di selatan Pohon Beringin," katanya.
Keluar dari Pagelaran, gunungan diarak menuju Masjed Gede untuk didoakan. Setelah idoakan oleh Abdi Dalem Pengulon, satu gunungan akan dibawa ke Puro Pakualaman dengan dikawal Prajurit Dragunder dan Plangkir Pakualaman. Satu gunungan lainnya akan dibawa ke Kepatihan, Danurejan yang dikawal Prajurit Bugis yang berseragam serta hitam.
Gusti Kangjeng Ratu Maduretno menambahkan, pada upacara ini 10 bregada
atau satuan Prajurit Keraton Yogyakarta, Wirabraja, Daeng, Patangpuluh,
Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis
dan Surakarsa akan memberikan pengawalan dan penghormatan di depan regol Masjid Gede.
Selama pelaksanaan upacara garebeg Sawal, tegasnya, Kawasan Keraton
Yogyakarta diberlakukan zona larangan terbang atau no fly zone. Masyarakat dilarang menerbangkan drone atau sejenisnya dari 0-15 meter dari permukaan tanah.
Keraton Yogyakarta dalam setahun menggelar 3 kali upacara Garebeg, yakni Garebeg Sawal, Garebeg Besar dan Garebeg Mulud.
Berkenaan dengan Idul Fitri, Keraton Yogyakarta libur untuk kunjungan
wisata pada Sabtu-Minggu, dan baru dibuka kembali pada Senin.
Dalam rangkaian Idul Fitri ini, pada Sabtu malam, Keraton Yogyakarta
menyelenggarakan pergelaran wayang kulit semalam suntuk Bedhol
Songsong dengan cerita Jumenengan Prabu Kresna. (N-2)
Dalam kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, Rabu Wekasan dianggap sebagai hari yang kurang baik atau penuh dengan kemalangan, sehingga perlu dilakukan beberapa amalan atau ritual
Perlu diketahui, Rabu Wekasan jatuh pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah. Karena kalender Hijriah adalah kalender lunar (berdasarkan siklus bulan)
Kepolisian menetapkan sebagai tersangka setelah melakukan serangkaian pemeriksaan saksi-saksi termasuk ketua TJN. Polisi kemudian menaikkan ke tingkat penyidikan.
MENYAMBUT datangnya bulan suci Ramadan, Pemerintah Provinsi Lampung menggelar tradisi blangikhan atau mandi bersih di kali Batu Putuk, Jumat (25/3/2022).
TUJUAN ritual "Pau Boi" rangkaian tradisi Muro dimaksudkan agar leluhur Lewotanah beri dukungan sehingga apa yang diupayakan ke depannya dapat mendatangkan hasil bagi seluruh warga.
Leluhur warga Desa Wadu Maddi disebut pernah ditolong paus jenis sperma saat mengalami musibah di laut hingga akhirnya selamat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved