Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Petani Demplot Gorontalo Berharap Subsidi Pemerintah

Taufan SP Bustan
12/4/2023 11:13
Petani Demplot Gorontalo Berharap Subsidi Pemerintah
Seorang petani tengah bekerja di area demplot di Gorontalo(MI/TAUFAN BUSTAN)

SEJUMLAH petani di Gorontalo berharap, sistem demonstrasi plot pertanian yang tengah mereka kembangkan dibarengi dengan
pemberian subsidi dari pemerintah.

Ketua Kelompok Tani Bahagia Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten
Gorontalo, Jarwadi Mamu mengungkapkan adanya sejumlah kendala yang selama ini dialami petani di saat masa tanam dengan menerapkan sistem demplot, khusus padi misalnya.  Di antaranya harga bibit dan pupuknya yang mahal sehingga sedikit memberatkan petani.  

Apa lagi, petani yang tidak menjadi bagian dari koperasi pertanian
tertentu. "Memang hasil panennya melimpah. Namun modalnya juga lumayan besar. Karena bibit dan pupuk yang digunakan berkualitas," terangnya kepada Media Indonesia ditemui di Gorontalo.

Menurut Jarwadi, jika petani bergabung bersama koperasi pertanian,
mungkin saja bisa sedikit terbantu. Selain ada potongan harga,
ketersedian stok bibit dan popuk dipastikan tersedia.  

"Cuman yang menjadi soal, kalau petani itu mandiri. Sudah tidak
bergabung di kelompok tani dan koperasi. Di Gorontalo, khusus Kabupaten
Gorontalo masih banyak petani seperti itu. Kan, kasian juga mereça,"
ungkapnya.  

Oleh karena itu, mewakili seluruh petani di Gorontalo, Jarwadi berharap, selain memberikan bantuan alat dan mesin pertanian, pemerintah juga harus membarengi dengan pemberian subsidi harga murah kepada bibit dan pupuk pertanian.   

"Saya pikir kalau bantuan alsintan dan subsidi itu dibarengi turunnya,
semua petani yang menerapkan sistem demplot pasti senang," tegasnya.  


Bantuan


Di sisi lain, pemerhati pertanian Gorontalo itu menilai, apa yang selama ini diberikan pemerintah, DPR RI, hingga pihak swasta kepada petani yang
tujuannya demi peningkatan produksi dan pengembangan diri sangat
diapresiasi.  

Seperti yang belum lama ini dilakukan Tim Kemandirian Pangan Rachmat
Gobel yang telah berhasil menggelar Training of Trainers (ToT) petani
dan demplot semi organik untuk aplikasi penggunaan pupuk organik.  

ToT itu, bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan pada petani
tentang aplikasi pupuk organik, serta melatih mereka dalam aplikasi
pupuk organik untuk peningkatan produksi usaha taninya.

"Kami sempat ikut dan pesertanya itu perwakilan petani dari kabupaten
dan kota se Gorontalo," imbuh Jarwadi.

Belum lagi, ada rencana Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mengembangkan
keahlian petani muda di Gorontalo sehingga bisa menghasilkan hasil
pertanian yang berkelas dengan berkunjung ke Jepang.  

"Rencananya kami akan ajak kerja sama Ehime Jepang untuk mengembangkan
keahlian pertanian para petani muda Gorontalo," ungkapnya.

Rachmat ingin mempersiapkan petani muda yang tangguh dengan membawanya
ke Jepang sehingga bisa diberikan kesempatan belajar terkait pertanian.

"Di Jepang mereka belajar, bagaimana melihat petani di Jepang menanam
sehingga bisa menghasilkan suatu hasil pertanian yang baik. Cara kerja
mereka harus diketahui. Dan saya yakin petani kita bisa implementasikan
ke wilayah mereka masing-masing nantinya," ujarnya.  

Dengan demplot, Rachmat percaya, hasil panen petani akan  melimpah.  
Meski harga bibit dan pupuk pertanian terbilang mahal, namun petani
tidak susah untuk mendapatkannya.  


Koperasi Jaya Usaha Bersama


Semua bibit dan pupuk pertanian dengan kualitas terbaik itu
bisa ditemukan di Koperasi Jaya Usaha Bersama (JUB) Bongomeme, Kabupaten Gotontalo.  

"Kalau di koperasi kami semua jenis bibit dan pupuk lengkap. Sehingga
tidak kesulitan petani untuk mencarinya, itu khusus di Kabupaten
Gorontalo. Cuman memang harganya sedikit tinggi karena kualitas
terbaik," ungkap Ketua Koperasi JUB, Rusli Dunggio.  

Ia menyebutkan, dengan adanya koperasi JUB, petani terbantu. Terlebih
terkait kebutuhan dasar petani, yakni bibit dan pupuk.

"Kalau anggota koperasi JUB aman. Karena pasti ada potongan harga dan
stok dipastikan selalu terpenuhi sesuai kebutuhan petani," tutup Rusli.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo dari Fraksi NasDem
Roman Nasaru menambahkan, selama ini kebutuhan petani di Gorontalo,
khususnya di Kabupaten Gotontalo masih perlu perhatian pemerintah.

Terkait alsintan misalnya, meski bantuan sudah turun di beberapa
kabupaten di Gorontalo, namun masih kurang.  

Oleh karena itu, DPRD juga mendorong agar pemerintah memberikan subsidi
kepada petani. "Paling utama itu subsidi harga bibit dan pupuk murah," tandasnya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya