Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mahasiswa Tambang Universitas Diponegoro Rajai OlympiAR 2022

Yoseph Pencawan
03/4/2023 21:07
Mahasiswa Tambang Universitas Diponegoro Rajai OlympiAR 2022
Para pemenang Olympiade Agincourt Resources 2022 menerima piagam dan hadiah(DOK/ PT Agincourt Resources)

 

PARA mahasiswa jurusan pertambangan dari Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Tim Magsite sukses merajai ajang Olympiade Agincourt Resources 2022.

Keberhasilannya tidak mudah. Jalan cadas mereka lalui hingga mampu
mengungguli 72 tim dari berbagai universitas ternama di Tanah Air. Termasuk menyaingi tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang akhirnya menjadi runner-up.

Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources (PTAR)
Katarina Siburian Hardono menuturkan, sejak tahapan OlympiAR 2022 dimulai pada 17 Desember 2022, sebanyak 223 mahasiswa dari 26 universitas di Indonesia mengikuti kompetisi.

"Di antaranya dari Universitas Syiah Kuala, Universitas Bangka Belitung, Universitas Teknologi Sumatera, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Mataram dan Universitas Hasanuddin," tutur Katarina, Senin (3/4).

Setelah tahap pendaftaran berakhir, hanya 72 tim yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi di OlympiAR 2022. Kompetisi kemudian berlanjut ke babak pertama yang pada akhirnya cuma meloloskan 55 tim peserta.

Pada babak berikutnya jumlah peserta terus menyusut menjadi 20 tim. Dan
berdasarkan hasil penilaian, dari 20 besar itu hanya 14 tim yang mampu
melalui tahap paparan presentasi.

Hingga akhirnya tersaring hanya lima tim yang masuk babak final. Di babak akhir ini, terang Katarina, para finalis dituntut untuk mampu melakukan validasi data dan menganalisis data eksplorasi.

Mereka juga harus mampu menghasilkan wireframe mineralisasi yang
berkorelasi dengan data geologi. Kemudian merancang usulan rencana
pengeboran hingga pembuatan esai paska tambang.

Dalam kompetisi ini mereka diuji oleh para akademisi dan ahli tambang
mineral. Hingga kemudian para penguji memutuskan penilaian peserta terbaik jatuh kepada tim Magsite dari Undip.

Atas keberhasilannya, Tim Magsite berhak membawa pulang hadiah uang tunai sebesar Rp50 juta. Para mahasiswa anggota tim juga berkesempatan magang di Tambang Emas Martabe selama tiga bulan.

Sementara, tim Sylvite dari ITB yang harus puas menjadi juara kedua dan
mendapat hadiah uang senilai Rp30 juta. Sementara posisi ketiga ditempati tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta dengan hadiah uang senilai Rp20 juta.

Adapun babak final, pengumuman dan penganugerahan pemenang OlympiAR 2022 telah digelar di Yogyakarta pada 1 April 2023. Ini merupakan gelaran OlympiAR yang pertama dan ke depan akan digelar setiap dua tahun.


E-Coaching Jam


Menurut Katarina, OlympiAR merupakan bagian dari program E-Coaching Jam
(ECJ). Yakni forum diskusi dan berbagi pengetahuan praktis antara para ahli dan praktisi dengan mahasiswa, secara online dan offline.

Sejak gelaran perdana dimulai pada 2014, hingga saat ini ECJ telah
menjembatani diskusi yang dihadiri 45 ahli pertambangan serta lebih dari 3.500 mahasiswa di Indonesia.

Melalui forum itu PTAR berupaya menstimulus perkembangan ilmu dan wawasan tentang dunia tambang serta memfasilitasi peningkatan mutu akademis para mahasiswa. Yakni melalui pertukaran gagasan, penelitian terbaru dan kasus terkini agar mahasiswa lebih percaya diri dan siap memasuki industri pertambangan.

Bagaimana dengan pelajar di bawah mahasiswa? Katarina menjelaskan, bila
OlympiAR ditujukan untuk mahasiswa, maka di tingkat pendidikan dasar dan menengah PTAR menggelar Olimpiade Sains untuk guru dan siswa jenjang SMP/sederajat dan SMA/sederajat.

PTAR juga memiliki Program Beasiswa Martabe Prestasi. Ini adalah program pemberian bantuan pendidikan dan beasiswa kepada siswa berprestasi jenjang SD sampai universitas dari keluarga kurang mampu. Program ini bisa didapat oleh siswa yang bermukim di wilayah Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya