ADA dua persoalan besar yang saat ini sedang dialami oleh para pelaku ekonomi kreatif. Pertama selain terkendala pendanaan, yang kedua
adalah terkait pemasaran.
Hal itu disampaikan legislator yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, di hadapan puluhan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten dan Kota Tegal, Jawa Tengah, saat mengikuti bimbingan teknis strategi branding pengembangan pemasaran melalui media digital di Khas Hotel Tegal, Sabtu (1/4).
"Para pelaku ekonomi kreatif saat ini banyak menghasilkan produk-produk
bagus namun kesulitan memasarkannya. Padahal cara memasarkan sekarang ini telah berubah dan semaikn berkembang," ujar Fikri.
Fikri mencontohkan, lemahnya branding produk-produk nusantara membuat salah satunya diklaim atau dijual orang lain di negara lain melalui media digital. Produk Indonesia ternyata banyak dijual oleh orang lain di negara lain secara online.
"Untuk itu kita tidak boleh ketinggalan. Maka perlu branding yang kuat," pinta Fikri.
Menurut anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) IX Jawa Tengah
(meliputi Kabupaten/Kota tegal dan Brebes) itu, melalui kegiatan Bimtek
para peserta diajari cara membuat branding yang kuat hingga mudah dikenal luas.
"Produk itu harus punya branding bagaimana membranding yang baik? maka
Bimtek ini sangat bermakna bagi pelaku ekonomi kreatif. Kebetulan 70%-80% peserta adalah pelaku ekonomi kreatif yang masih muda," jelasnya
Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreatifvitas Kemenparekraf Restog Krisna
Kusuma, menyampaikan pihaknya berkolaborasi bersama Komisi X DPR sebagai mitra kerja tujuannya adalah untuk memfasilitasi pelaku kreatif dalam bidang pemasaran.
"Jadi bagaimana memberikan nilai tambah dari produk atau jasa melalui
branding yang kuat agar mudah dikenal pasar," ujar Restog.
Hal yang sama disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
(Disporapar) Kota Tegal Irkar Yuswan Apendi. Ia menyambut baik acara yang digelar Fikri Faqih bersama Kemenparekraf RI.
Menurut Irkar, para pemuda pelaku usaha ekonomi kreatif perlu diberikan
bimtek dalam peningkatan kompetensi dalam bidang memasarkan produk-produk. "Khusunya produk kecil ekonomi kreatif," ucap Ikrar. (N-2)