Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PERMUKIMAN penduduk di dua kelurahan, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, hingga kini masih tergenang air. Banjir dengan ketinggian mencapai satu meter telah terjadi sejak sepekan terakhir. Meskipun demikian, warga memilih tetap bertahan alias enggan mengungsi karena sudah biasa kebanjiran.
Wilayah Kelurahan Arab Melayu dan Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan, menjadi salah satu daerah yang menjadi langganan banjir setiap tahun di Kota Jambi. Warga di dua kelurahan ini sudah terbiasa, dan bahkan merasa akrab dengan banjir, sehingga mereka enggan untuk mengungsi.
Banjir mulai menggenangi permukiman warga sejak sepekan terakhir. Penyebabnya ialah meluapnya debit air sungai Batanghari akibat kiriman air dari wilayah hulu Jambi.
Baca juga: Polresta Manado Gagalkan Kiriman Paket Ganja dari Luar Sulawesi Utara
Banjir menyebabkan akitivitas warga menjadi terganggu. Untuk menjalani rutinitas sehari-hari, warga harus menggunakan perahu lantaran jalan lingkungan tempat tinggal mereka ikut terendam.
Menurut warga, ketinggian banjir di wilayah seberang Kota Jambi ini mencapai ketinggian satu meter lebih. Warga berharap ada bantuan bahan pangan dari pemerintah, mengingat ekonomi mereka terdampak akibat musibah banjir tahunan ini.
Baca juga: Lansia dan Penyandang Disabilitas di Padang Dapat Bantuan Sembako
Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi menyatakan akan segera menggelar rapat bersama dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan untuk mengantisipasi bahaya banjir. "Meski mayoritas rumah warga yang tergenang air merupakan bangunan panggung, potensi bahaya itu bisa saja terjadi apabila masyarakat tidak berhati-hati," ujar Mustari Affandi, Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi.
Saat ini kondisi banjir mulai berangsur surut. Namun debit air yang menggenangi rumah warga masih tinggi. (Z-2)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved