PERMUKIMAN penduduk di dua kelurahan, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi, hingga kini masih tergenang air. Banjir dengan ketinggian mencapai satu meter telah terjadi sejak sepekan terakhir. Meskipun demikian, warga memilih tetap bertahan alias enggan mengungsi karena sudah biasa kebanjiran.
Wilayah Kelurahan Arab Melayu dan Kelurahan Tahtul Yaman, Kecamatan Pelayangan, menjadi salah satu daerah yang menjadi langganan banjir setiap tahun di Kota Jambi. Warga di dua kelurahan ini sudah terbiasa, dan bahkan merasa akrab dengan banjir, sehingga mereka enggan untuk mengungsi.
Banjir mulai menggenangi permukiman warga sejak sepekan terakhir. Penyebabnya ialah meluapnya debit air sungai Batanghari akibat kiriman air dari wilayah hulu Jambi.
Baca juga: Polresta Manado Gagalkan Kiriman Paket Ganja dari Luar Sulawesi Utara
Banjir menyebabkan akitivitas warga menjadi terganggu. Untuk menjalani rutinitas sehari-hari, warga harus menggunakan perahu lantaran jalan lingkungan tempat tinggal mereka ikut terendam.
Menurut warga, ketinggian banjir di wilayah seberang Kota Jambi ini mencapai ketinggian satu meter lebih. Warga berharap ada bantuan bahan pangan dari pemerintah, mengingat ekonomi mereka terdampak akibat musibah banjir tahunan ini.
Baca juga: Lansia dan Penyandang Disabilitas di Padang Dapat Bantuan Sembako
Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi menyatakan akan segera menggelar rapat bersama dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan untuk mengantisipasi bahaya banjir. "Meski mayoritas rumah warga yang tergenang air merupakan bangunan panggung, potensi bahaya itu bisa saja terjadi apabila masyarakat tidak berhati-hati," ujar Mustari Affandi, Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Jambi.
Saat ini kondisi banjir mulai berangsur surut. Namun debit air yang menggenangi rumah warga masih tinggi. (Z-2)