Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEPULUH hari menjelang datangnya bulan Ramadan 1444 H/2023, harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) mulai merangkak naik, untuk saat ini harga cabai merah tersebut sudah menyentuh harga Rp80 ribu per kilogram atau naik Rp30 ribu per
kilogram.
Pedagang di Pasar Sederhana Kota Bandung Rahmad (37) Minggu (12/3) mengatakan, sejak satu pekan yang lalu, cabai rawit merah ini masih diharga Rp50 ribu per kilogram, kini saat mendekati bulan puasa, harganya terus naik dan kini dijual Rp80 ribu per kilogram.
"Kenaikan ini merupakan siklus tahunan yang biasa terjadi jelang bulan Ramadan. Apalagi kalau tahun lalu kenaikan cabai sampai Rp32 ribu per kilogram," jelasnya.
Menurut Rahmad, sebenarnya pihaknya tidak terlalu khawatir meski harga cabai rawit tersebut terus merangkak naik, asalkan stoknya tidak berkurang atau tetap aman, agar kebutuhan konsumen selama bulan Ramadan nanti bisa tetap terpenuhi.
"Saya memprediksi semakin dekatnya bulan puasa harga akan terus naik apalagi kalau pasokan berkurang. Namun sekarang persediaan dan suplai masih aman," ujarnya.
Samsul (44) pedagang cabai lain di Pasar Baltos menambahkan, kenaikan harga cabai rawit merah tersebut, ditenggarai akibat cuaca yang saat ini tidak menentu, sehingga kondisi ini biasanya menyebabkan petani mengalami gagal panen. "Harga cabai rawit mengalami kenaikan antara Rp
20-30 ribu per kilogram, salah satu penyebabnya karena faktor cuaca," lanjutnya.
Samsul menerangkan, selama ini para pedagang kebanyakan mendapat pasokan cabai rawit merah dari wilayah Jawa, kemudian diambil di pasar Induk Caringin, Kota Bandung. Kalau pasokan cabai dari wilayah sekitar Kota Bandung tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, makanya sebagai
tambahan dapat dari Jawa, Sementara itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal kembali menggelar pasar murah kembali di 30 kecamatan dengan menggandeng delapan perusahaan.
Pasar murah ini dilakukan sebagai upaya pemkot untuk menjaga kestabilan harga menjelang Ramadan 2023. Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatkan, mekanisme gelaran pasar murah ini nantinya akan dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama 13-17 Maret, itu satu hari di 3 kecamatan dan totalnya 15 kecamatan. Dilaksanakannya dari pukul 08.00 WIB sampai jam 14.00 WIB. Sesi kedua itu digelar 3-7 April, mekanismenya sama seperti sesi pertama.
"Untuk barang kebutuhan yang dijual di pasar murah, kami bekerja sama dengan delapan perusahaan penyedia bahan-bahan pokok. Di antaranya, Perum Bulog, PT Pertamina, Wilmar Group, CV Bagus, PT Indomarco, Wagros, Prima Freshmart, dan Edenfarm," jelasnya.
Meiwan menjelaskan, dalam gelaran pasar murah kali ini, barang akan dijual per komoditi. Setiap masyarakat nantinya, akan diberikan kuota terkait jumlah barang yang bisa di beli. Untuk beras dari Bulog itu hanya bisa membeli 5 kg, minyakita jatahnya 2 liter per orang, dan bahan pokok lain juga satu per orang. (N-3)
Baca Juga: Relawan Sandi Gelar Pasar Murah Sembako di Lumajang
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Harga cabai merah saat ini hanya berkisar Rp16 ribu per kilogram di sejumlah sentra pasar di Sumut.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved