Memperingati hari kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono ke-10, Keraton Yogyakarta menggelar Uyon Uyon Hadiluhung di Kagungan Dalem, Bangsal Kasatriyan. Tidak hanya orkestra gamelan, turut menampilkan tarian Srimpi Dhendhang Sumbawa yang merupakan karya Sri Sultan Hamengku Buwono VII (1877-1921).
Tarian ini menceritakan peperangan Prabu Amisesa melawan Dewi
Murdaningrum yang diambil dari Serat Klana Giwangkara Prabu Amisesa. Prabu Amisesa mendapatkan cobaan dari dewa dengan kedatangan Dewi Murdaningrum.
Kedua sosok itu diceritakan memiliki kekuatan yang sama dan ahli dalam perang. Keduanya pun saling berhadapan dan melontarkan jemparing atau panah
Baca juga: Landasan Pacu Pantai Depok Yogya bakal Disulap Jadi Destinasi Aerowisata
Tarian Srimpi Dhendang Sumbawa ini dipentaskan empat penari putri. Selain itu ada empat penari dhudhuk yang berfungsi membawakan properti panah atau jemparing.
Tidak hanya tarian sprimpi, keraton juga akan menampilkan komposisi gendhing. Komposisi gendhing yang akan ditampilkan, dibuka dengan Ladrang Prabu Mataram Laras Slendro Pathet Sanga, disusul gendhing soran, lirihan 1, hinga lirihan 3, dan ditutup dengan Ladrang Tedhak Saking Laras Pelog Pathet Barang.
Baca juga: Mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Penuhi Panggilan Penyidik
Tertarik untuk menyaksikan tarian Srimpi Dhendang Sumbawa secara langsung? Jangan lupa reservasi melalui https://bit.ly/uyonuyon13mar23 (kuota terbatas). Atau anda bisa menyaksikan secara daring melalui kanal Youtube Kraton Jogja. (Z-3)