Sabtu 04 Maret 2023, 19:56 WIB

Libatkan Komunitas, Korem 161 Kupang Gempur Stunting di Desa Terpencil

Palce Amalo | Nusantara
Libatkan Komunitas, Korem 161 Kupang Gempur Stunting di Desa Terpencil

MI/Palce
Kegiatan pelepasan tim gempur stunting Korem 161 menuju desa terpencil, Sabtu (4/3).

 

KOREM 161 Wirasakti Kupang melakukan pengobatan stunting di desa terpencil di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, selama dua hari mulai Sabtu (4/3) hingga Minggu (5/3) besok.

Kegiatan ini melibatkan komunitas offroad Kota Kupang, dan Forum Komunikasi Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) XXVI NTT, bertolak menuju Desa Letkole di Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, menempuh perjalanan sekitar 137 kilometer atau selama tujuh jam.

Ikut dalam kegiatan gempur di wilayah terpencil ini, Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen Febriel Buyung Sikumbang dan Kepala Staf Koresm 161 Wirasakti, Kolonel Simon Petrus Kamlasi.

Iring-iringan 38 kendaraan offroad dan kendaraan milik TNI Angkatan Darat dilepas dari halaman Korem 161 setelah doa bersama. Puluhan kendaraan tersebut mengangkut tenaga medis dan bahan makanan bergizi.

Menurut Brigjen Febriel, pemilihan Desa Letkole sebagai lokasi gempur stunting untuk membantu pemerintah daerah yang saat ini sedang giat-giatnya menangani stunting. Namun, desa terpencil seperti Letkole, masih sulit dijangkau oleh petugas dari dinas kesehatan maupun pihak lain.


Baca juga: Tokoh Muda Papua Dorong Proses Hukum Kasus Wamena


TNI melihat persoalan geografis yang dihadapi pemerintah daerah tersebut. "Karena itu, kami juga ikut terlibat membantu pemerintah dalam menangani permasalahan stunting ini," ujarnya.

Dengan demikian, penanganan stunting di NTT tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah tetapi juga dibantu oleh TNI. "Makanya hari ini kita dalam upaya mengatasi hal tersebut. Kita tahu bahwa luas wilayah dan kondisi geografis NTT yang luas dan pulau dan masih banyak daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan biasa," ujarnya.

Menurutnya, pelibatan komunitas offroad, selain menyalurkan hobi, juga melakukan kegiatan bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Penanganan dan Pencegahan Stunting Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sarah Lery Mboeik mengatakan, prosentase stunting di daerah itu sudah turun menjadi 17,7% pada akhir 2022, jika dibandingkan dengan pada 2018 sebesar 42%. (OL-16)

 

Baca Juga

ANTARA/OKY LUKMANSYAH

Polres Aceh Barat dan Ulama Berantas Judi Daring selama Ramadan

👤Antara 🕔Jumat 31 Maret 2023, 04:55 WIB
Kepolisian akan melakukan razia gabungan dengan menggandeng pihak terkait untuk secara bersama-sama turun ke...
ANTARA/INDRIANTO EKO SUWARSO

Dua Investor Baru Dukung Pembangunan Hunian ASN di IKN

👤M Ilham Ramadhan Avisena 🕔Jumat 31 Maret 2023, 04:44 WIB
Sekarang ada 5 investor yang akan membangun hunian untuk...
Dok. BSKDN Kemendagri

BSKDN Kemendagri : Koordinasi Antar Perangkat Daerah Menentukan Peningkatan Inovasi Daerah

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Jumat 31 Maret 2023, 02:57 WIB
Salah satu faktor penting dalam peningkatan inovasi daerah adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mau saling bekerja...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya