Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan kepada Mitra Deradikalisasi di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (23/2).
Kegiatan itu digelar Subdit Bina Masyarakat, Direktorat Deradikalisasi BNPT bekerja sama dengan stakeholder terkait yaitu Densus 88 Antiteror, Kesbangpol Kabupaten Probolinggo, Polres Probolinggo, Kodim Probolinggo, Binda, serta Kementerian Agama (Kemenag).
Sebanyak 16 orang mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter) beserta keluarga mereka yang tinggal di wilayah Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Mojokerto.
Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol R Akhmad Nurwahid dan Kepala Kantor Kemeneterian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo Samsur menjadi pemateri kegiatan tersebut. Hadir pula dalam kegiatan itu Kasubdit Bina Masyarakat BNPT Kolonel Pas Sujatmiko.
Dalam paparannya, Nurwakhid mengatakan bahwa mitra deradikalisasi ibarat orang yang terpapar virus covid-19. Mereka harus diberikan kepedulian dan empati. Namun, sikap tegas juga perlu dilakukan agar mereka tidak menyebarkan virus radikal terorisme.
"Saat kita memperlakukan rekan-rekan kita yang terpapar paham radikal terorisme, kita ibaratkan seperti memperlakukan orang yang terpapar virus covid-19. Kita harus peduli dan empati kepada mereka, namun kita juga harus tegas agar mereka isoman dan tidak menyebarkan virusnya ke orang lain," ujar Nurwakhid.
Lebih lanjut Direktur Deradikalisasi BNPT menyampaikan bahwa pemahaman radikal merupakan sebuah bentuk kesombongan yang tidak disadari. Dalam Islam, radikal terorisme ini merupakan sebuah bentuk virus ideologi, yang berawal dari kesombongan.
Untuk itu, Nurwakhid berpesan kepada para mitra deradikalisasi untuk meningkatkan semangat berjihad untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga memelihara dan memperkuat toleransi di Indonesia.
Selain itu penguatan nilai-nilai Pancasila juga penting dilakukan kepada mitra deradikalisasi. Pasalnya, Pancasila adalah ideologi yang paling ideal bagi Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Dalam sila Pancasila, juga berisi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Baca juga: Tiga Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Dituntut 3 Tahun Penjara
Ia menungkapkan selama ini, kelompok radikal terorisme selalu membenturkan Pancasila dengan agama Islam. Padahal jelas bahwa Pancasila itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan Pancasila berisi nillai-nilai ajaran Islam.
"Pancasila tidak bisa dipertentangkan dengan agama Islam, karena Pancasila merupakan nilai-nilai yang diambil dari keislaman itu sendiri," tukasnya.
"Perbedaan yang ada di sekitar kita, perbedaan suku, bangsa, dan agama merupakan kehendak Allah, kita harus menjaga kesatuan dalam konteks ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah isnaniyah, dan juga ukhuwah Islamiyah. Namun hal ini harus dipandang dalam sudut pandang yang luas," lanjut mantan Kabag Banops Densus 88 ini.
Sementara Kepala Kantor Kemenag Probolinggo Samsur mengajak para mitra deradikalisai menafsirkan firman Allah secara kaffah. Menurutnya, ini penting dilakukan agar tidak salah menafsirkan makna ayat-ayat suci. Juga mencontoh kehidupan Nabi Muhammad SAW.
"Dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan keluarganya, jika dipikirkan secara jernih maka tidak ada satupun kekurangan yang kita temukan dalam segala aspek kehidupannya. Lalu apabila kita mencontoh kehidupan Nabi, mengapa kita masih melakukan perilaku-perilaku yang melanggar atau melenceng," ujarnya.
Samsur juga bercerita tentang founding fathers bangsa saat mendirikan tonggak bangsa Indonesia. Para tokoh bangsa yang didalamnya terdapat para ulama, merumuskan dasar negara yang telah sesuai dengan ajaran Islam.
"Tokoh-tokoh terdahulu kita mendirikan bangsa ini dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, dan tiap-tiap nilai yang ada di bangsa ini tidak ada yang bertentangan dengan agama Islam," tuturnya.
Kegiatan ditutup dengan dialog hangat antara para narasumber dan mitra deradikalisasi. Dalam dialog tersebut terjadi interaksi idologi yang sangat positif untuk meneguhkan komitmen dan kecintaan kepada NKRI tercinta. (Ant/OL-16)
Liga Silataruna Mayapada diikuti oleh 12 klub putra dan putri.
Kejurnas diikuti 200 petenis dari 65 kabupaten/kota di Indonesia dengan mempertandingkan 22 kategori.
RATUSAN kader Pemuda Katolik dari berbagai daerah mengikuti Diklat Dasar Pasukan Komando Pemuda Katolik (Diklatsar Paskokat) yang digelar di Wisma Kinasih, Bogor
Jam terbang yang masih terbatas menjadi tantangan utama bagi para atlet anggar nasional untuk bersaing di tingkat internasional.
SETELAH satu tahun mendapat pembinaan karakter, Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar acara lepas pisah bagi 1.637 mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K).
Karena anggaran berasal dari APBN, maka perlu ada pengawasan bersama antara pemerintah dan cabang olahraga sebagai penerima dana.
Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan bahaya nasionalisme eksklusif yang bisa melahirkan perpecahan. Sebaliknya nasionalisme inklusif menjadi fondasi utama
Kegiatan MPLS peserta didik baru SMA Negeri 1 Karanganom, digelar di Gedung Indoor Sasana Krida Wandawa.
LUNTURNYA rasa nasionalisme di kalangan anak muda Indonesia membawa kegelisahaan sekaligus melahirkan sebuah gerakan baru di industri musik.
PRESIDEN Joko Widodo dijadwalkan membuka Musyawarah Nasional (Munas) 1 Relawan Alap-Alap Jokowi (AAJ) di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar
Dibutuhkan pendekatan secara holistik melalui pendekatan Pancasila, baik pendekatan secara ekonomi maupun sosial.
Anak muda saat ini tantangannya sangat berat, terutama karena perkembangan teknologi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved