Jumat 17 Februari 2023, 18:41 WIB

Bakteri pada Nasi Penyebab Keracunan Massal di Gununghalu

Depi Gunawan | Nusantara
Bakteri pada Nasi Penyebab Keracunan Massal di Gununghalu

MI/DEPI GUNAWAN
Seorang anak yang menderita keracunan tengah dirawat di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat

 

PENYEBAB keracunan massal warga Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu,
Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mulai terkuak. Hasil uji laboratorium sampel makanan yang dikonsumsi warga ternyata mengandung bakteri Staphylococcus aureus yang terdapat pada nasi.

"Saya dapat informasi bahwa makanan nasi positif mengandung bakteri
Staphylococcus aureus. Tapi untuk jenis makanan lainnya hasilnya aman
termasuk air minum yang dikonsumsi oleh warga," ungkap Kepala Dinas
Kesehatan Bandung Barat, Hernawan Wijayanto saat dihubungi, Jumat (17/2).

Dia menerangkan, nasi tersebut terkontaminasi bakteri Staphylococcus Aureus yang diduga tercemar dari orang yang sebelumnya telah terkontaminasi bakteri tersebut.

Makanan yang terkontaminasi bakteri Staphylococcus Aureus bisa berkembang biak dan menghasilkan racun yang bisa menyebabkan warga keracunan meski makanan dimasak dengan benar.

Walaupun makanan sudah dimasak, dia melanjutkan, tapi racunnya tidak akan hancur dan bisa menyebabkan penyakit. Bakteri ini berkembang biak
dalam makanan dan bisa menghasilkan racun, terutama jika makanannya
disimpan pada suhu kamar.

"Racun itu mungkin bisa berbahaya jika nempel pada makanan yang tidak
memiliki tanda-tanda pembusukan, seperti bau yang tidak sedap," kata
Hernawan.

Bakteri Staphylococcus Aureus, menurut dia, merupakan bakteri gram positif yang memiliki sifat resistensi terhadap panas. Bakteri jenis ini sering ditemukan pada permukaan kulit, lubang hidung, serta bagian tenggorokan dalam tubuh manusia dan hewan.

Namun jika bakteri ini berpindah pada makanan, perkembangbiakannya bisa
semakin cepat dan akhirnya menyebabkan infeksi. Biasanya orang yang
mengkonsumsi akan merasakan gejala diare, nyeri dan kram perut, hingga mual dan muntah.

"Hanya nasi saja yang terdapat bakteri, yang lainnya tidak. Nasi yang
kemungkinan menjadi penyebab waega mengalami keracunan," ujar Hernawan.

Keracunan massal di Cilangari terjadi seusai warga menyantap hidangan
di acara keagamaan yang digelar di Masjid As Saniyah, Desa Cilangari,
Kecamatan Gununghalu pada Sabtu (11/2) malam.

Hingga saat ini total 106 warga yang merasakan gejala keracunan, dua orang di antaranya meninggal dunia. Sebagian besar korban sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan di rumah sakit. Saat ini inggal lima orang yang masih dirawat di RSUD Cililin. (N-2)

Baca Juga

MI/Arnoldus Dhae

Polisi: Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas ke Bandara Ngurah Rai Bali Berlaku 22 September

👤Arnoldus Dhae 🕔Kamis 21 September 2023, 23:48 WIB
AKSES masuk ke Bandara Ngurah Rai Bali akhir-akhir ini dinilai terlalu macet. Banyak penumpang yang sangat terganggu karena kemacetan...
MI/Apul Iskandar

Pertahankan Penghasil Padi Terbesar, Pemkab Simalungun Perbaiki Aliran Irigasi

👤Apul Iskandar 🕔Kamis 21 September 2023, 23:44 WIB
Huta Bayuraja merupakan penghasil padi terbesar di Kabupaten Simalungun. Namun terakhir sebagian besar beralih ke jagung, dikarenakan air...
AFP

13 Rumah Sakit Daerah di Jawa Barat Terima Bantuan Ventilator

👤Sugeng Sumariyadi 🕔Kamis 21 September 2023, 23:04 WIB
UNDP Indonesia dan Croda Foundation telah menjadi mitra Pemprov Jawa Barat untuk meningkatkan akses perawatan dan pelayanan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya