Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
WARGA Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berduyun-duyun mendatangi pasar murah yang digelar Perum Bulog Cabang Larantuka di halaman depan Kantor Bulog Flores Timur untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok yang dijual dengan harga terjangkau.
Salah seorang warga Desa Lamika Maria Padung mengaku kenaikan harga beras di Pasar Inpres Larantuka mencapai Rp14 ribu per kilogram. Mereka khawatir jika harga beras terus naik akan berdampak kepada pembeli, pasalnya sejak dua bulan terakhir harga beras tak kunjung turun.
"Kenaikannya sudah hampir dua bulan pak, ini mencapai Rp14 ribu per kilogram," kata Maria Padung saat ditemui Metro TV di Kantor Bulog Larantuka, Senin (13/2).
Warga lain, Damianus, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah yang digelar Bulog Flores Timur ini karena masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah dapat membeli sejumlah barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
"Dalam pasar murah ini tersedia paket sembako berupa 10 kilogram beras kualitas medium dan satu liter minyak goreng kemasan merek sedap yang dijual seharga Rp15.000 per liter dan gula curah Rp14.000 per kg," ucapnya.
Baca juga: Bulog Sigli Gelontorkan 1.000 ton Beras untuk Kendalikan Harga
Ia berharap operasi pasar murah sembako tersebut dapat digelar secara berkelanjutan, agar masyarakat dapat terbantu di tengah lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Cabang Larantuka David Donny Kurniawan menjelaskan operasi pasar SPHP murah itu dilakukan berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat yang bertujuan untuk menekan inflasi sekaligus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok khususnya komoditas beras medium dan minyak goreng yang merangkak naik di pasaran.
"Pasar murah ini kami gelar di seluruh wilayah kerja Bulog di kabupaten Flores Timur meliputi 2 kabupaten yakni kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur," ungkap David saat ditemui Metro TV.
Dia menjelaskan, dalam operasi pasar murah, pihaknya menyiapkan sebanyak 1.000 ton beras medium di Gudang Larantuka dan Gudang Lewoleba 300 ton serta 50 ribu liter minyak goreng merek sedap dan 30 ton tepung terigu yang dikemas dalam paket sembako.(OL-5)
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
Selain untuk menekan inflasi dan stabilisasi harga, pasar murah juga merupakan rangkaian kegiatan Hari Lahir ke-80 Kejaksaan.
POLRES Tuban, menggelar pasar murah dengan menjual beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras (SPHP) di Balai Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban, Sabtu (9/8).
Kegiatan bertajuk Gerakan Pangan Murah ini digelar serentak di seluruh kabupaten/kota dalam wilayah hukum Polda Kepri.
BANK Indonesia (BI) Tegal, memanfaatkan momen acara ritual sedekah laut di Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan menggelar pasar murah.
Diharapkan kegiatan pasar murah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Selain itu diharapkan juga untuk memperbaiki perekonomian
DIREKTUR Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa sejauh ini Bulog telah melakukan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui berbagai skema.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tegal menunjukan trend penurunan meski relatif masih tinggi.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
Peneliti Center of Reform on Economic (CoRE) Eliza Mardian menanggapi penghentian operasional sekitar 30% pengusaha penggilingan kecil di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved