Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PANJANGNYA rantai distribusi perdagangan, salah satu penyebab naiknya
harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Stok kebutuhan pangan di pasar-pasar dinilai relatif
aman dan tidak terjadi kelangkaan.
"Kami akan berupaya dan terus mencari suplai supaya kebutuhan pasar di
wilayah Kabupaten Bandung bisa terkendali," kata Bupati Bandung Dadang
Supriatna, Rabu (8/2), seusai memantau harga pangan bersama jajaran
Forkopimda.
Berdasarkan hasil pantauan, kata Dadang, sembilan bahan pokok memang
mengalami kenaikan harga secara fluktuatif terutama beras, ayam dan
minyak goreng. Sementara arga telur ayam justru mengalami penurunan.
"Beras naik rata-rata di bawah Rp1.000 per kilogram, harga ayam dari Rp32.000 jadi Rp 35.000 per kilogram, ada kenaikan Rp 3.000 per kilogram. Telur ayam mengalami penurunan, semula Rp 35.000 menjadi Rp 28.000 per kilogram," jelasnya.
Untuk harga minyak goreng lanjut Dadang, harga eceran tertinggi
semestinya antara Rp14.500-Rp14.800 per liter, tetapi ada yang menjual Rp15.000 per liter. Kendati harga naik, namun tidak ada kelangkaan dan
relatif aman, hanya ada kenaikan antara Rp300-Rp500 per liter.
Kapolresta Bandung Komisaris Besar Kusworo Wibowo memastikan, kepolisian akan ikut memantau kebutuhan pangan bagi masyarakat. Yang dikhawatirkan adanya penimbunan oleh spekulan.
Bersama dengan pihak-pihak terkait, dia menambahkan, kepolisian juga akan membantu untuk memangkas rantai distribusi perdagangan yang begitu panjang. Dengan demikian, harga komoditas pangan yang dijual ke masyarakat tidak terlalu tinggi.
"Walaupun ada sedikit kenaikan, itu bukan karena penimbunan, melainkan
karena panjangnya rantai distribusi tadi. Sampai saat ini, stok pangan
banyak tersedia dan tidak mengalami kelangkaan. Informasi dari para
pedagang, harga juga relatif masih terjangkau," ujarnya.
Diketahui, harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Kabupaten Bandung
mengalami kenaikan, seperti pada harga beras dan cabai. Pemerintah
setempat berencana menggelar operasi pasar murah, terutama menjelang
bulan puasa.
Berdasarkan data Sistem Informasi Barang Pokok dan Barang Penting
(Sibapokting) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten
Bandung pada Senin, (6/2), harga beras premium di pasar tradisional
rata-rata Rp 13.000 per kilogram. Di Pasar Soreang, harga beras bahkan
sempat menyentuh Rp 13.600 per kilogram.
Harga beras medium juga naik Rp200, dari Rp11.200 menjadi Rp11.400
per kilogram. Selain harga beras, harga beragam jenis cabai juga
mengalami kenaikan, dengan kenaikan tertinggi ialah pada cabai rawit
hijau dari Rp42.800 menjadi Rp48.500 per kilogram. (N-2)
Bupati Dairi Vickner Sinaga menegaskan bahwa penyelenggaraan pasar murah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi pemerintah pusat dalam upaya menekan laju inflasi.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Ajbar Abdul Kadir mendukung langkah Presiden RI Prabowo Subianto memastikan tidak terjadi lonjakan harga pangan di awal bulan Ramadan.
Jumlah pengunjung di pasar tradisional ini melonjak dua kali lipat dibandingkan hari biasanya.
Saat ini kenaikan harga terjadi pada beberapa komoditas, terutama cabai rawit dan cabai merah.
Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar stok dan harga pangan stabil sehingga masyarakat merasa tenang dan nyaman saat menjalani ibadah ramadhan hingga Lebaran 2025.
Pemerintah telah menetapkan HET untuk Minyakita sebesar Rp15.700 per liter, sedangkan angka realisasinya Rp17.500 atau melebihi HET.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved