HARGA beras medium di pedagang pasar tradisional di Klaten, Jawa Tengah, mencapai Rp13 ribu per kilogram dan beras premium Rp15 ribu per kilogram.
Sementara itu, minyak goreng bersubsidi Minyak Kita langka di pasar.
Sedangkan minyak goreng isi ulang dijual Rp16 ribu atau di atas HET
Rp14 ribuper liter.
Kenaikan harga beras dan kelangkaan minyak goreng bersubsidi itu
dibenarkan Bupati Sri Mulyani saat melakukan cek harga di Pasar Srago,
Selasa (7/2).
Bupati yang didampingi kepala OPD, dalam dialog dengan pedagang mendapat informasi bahwa harga bawang merah dan bawang putih kini juga naik. Harga beras medium C4 di Pasar Srago sekarang Rp13.000 per kilogram dan beras premium Mentik Wangi atau Rojolele Srinuk Rp15.000 per kilogram.
"Saya ambil beras medium dari selepan Rp12.500 dan dijual Rp13.000 per
kilogram. Jadi, hanya ambil untung Rp500 per kilogram," kata Wati,
pedagang.
Kemudian, lanjutnya, beras premium yang dijual Rp15.000 per kilogram itu harga dari penggilingan juga sudah tinggi, yakni Rp13.500-Rp14.000 per kilogram. "Kalau Rojolele Srinuk, tidak ada stok di pasar. Karena, beras wangi unggulan Klaten ini banyak pembelinya, sementara produksi masih terbatas," ujarnya.
Terkait harga bawang merah dan bawang putih, Sri Widiyanti, pedagang,
kepada Bupati Klaten menjelaskan bahwa komoditas itu sekarang mulai
naik.
"Bawang merah saya jual Rp40.000 atau naik Rp5.000 per kilogram, dan
bawang putih semula Rp26.000 naik menjadi Rp29.000 per kilogram," imbuhnya.
Menyikapi kenaikan harga beras di pasar, Bupati Sri Mulyani membenarkan
bahwa harga beras saat ini mahal karena belum musim panen khususnya di
Klaten. Meski demikian, ketersediaan bahan pangan itu dipastikan masih aman terkendali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
"Saya bersama tim hari ini sidak ke Pasar Srago yang dilanjutkan
ke Pasar Delanggu adalah untuk cek kenaikan harga bahan pokok pangan," tandas bupati. (N-2)
