Kamis 02 Februari 2023, 20:41 WIB

PJ Bupati Lembata Kunjungi Proyek Mangkrak Bernilai Ratusan Miliar Rupiah

Alexander P Taum | Nusantara
PJ Bupati Lembata Kunjungi Proyek Mangkrak Bernilai Ratusan Miliar Rupiah

MI/ALEXANDER P TAUM
Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, saat mengunjungi sejumlah proyek mangkrak di wilayahnya

 

LEMAHNYA perencanaan proyek oleh Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa
Tenggara Timur, pada masa kepemimpinan sebelumnya, menyebabkan bangunan
mangkrak di berbagai tempat. Padahal, sejumlah bangunan milik
pemerintah itu bernilai ratusan miliar rupiah.

Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, mengerahkan berbagai upaya
agar aset pemerintah yang mangkrak itu dapat dimanfaatkan untuk warga. Dia pun menawarkan berbagai aset tersebut untuk dikelola investor.

Kamis (2/2), Marsianus mengunjungi Pasar Balauring, lahan reklamasi, pabrik es serta RS Penyanggah Meru. Keempat aset milik Pemerintah itu dibanguna di Desa Balauring, Kecamatan Buyasuri.

Selain itu, dia melihat kondisi tambak garam di Desa Tapobaran, Kecamatan Lebatukan.

Saat mengunjungi Pasar Rakyat Balauring, Marsianus terkejut karena mendapati pasar tersebut sudah selesai dibangun tetapi para pedagang di daerah itu dibiarkan berjualan di pinggir jalan.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Longginus Lega menjelaskan, pasar Balauring dibangun dengan Dana Tugas Pembantuan dari kementerian Perdagangan 2019, senilai Rp3,7 miliar.

Namun di atas bangunan pasar tersebut terdapat 6 pemilik lahan yang
mengantongi Kuitansi jual beli tanah. Sebelum dibangun, keenam pemilik
lahan tersebut dijanjikan untuk menempati salah satu los di pasar
tersebut, namun mereka menolak dengan alasan los pasar tersebut kecil.

Menurut dia, setelah keenam pemilik tanah ini menolak, pihaknya mengarahkan warga lainnya untuk menempati los pasar tersebut. Namun para pedagang tersebut juga menolak dengan alasan mereka takut diusir oleh pemilik lahan.

"Pemerintah tidak bisa membiarkan aset ini tidak dipergunkan. Tolong
pertemukan saya dengan keenam pemilik lahan itu. Ada kemauan pasti ada
jalan," kata Marsianus menanggapi penjelasan anak buahnya itu.

Dia kemudian melanjutkan pemantauan ke lahan lahan reklamasi. Lahan dengan panjang sekitar 110 meter, lebar dan
panjang yang berbeda. Namun yang mengejutkan, diatas tanah milik
pemerintah itu ada satu bangunan rumah milik warga yang dibangun hingga
ke lokasi milik Pemda itu.

Melalui Camat dan kepala Desa Balauring, Pj Bupati Marsianus Jawa
meminta agar lahan reklamasi tidak boleh diganggu oleh siapun, demi
kepentingan pengembangan investasi di Lembata.

Begitu pula pabrik es. Bangunan mangkrak yang satu ini dibangun di
belakang kantor Camat Omesuri. Kondisi bangunan yang tidak diketahui
oleh Dinas apa saat ini dipenuhi reruntumputan. Bangunan tersebut
berukuran 20X20 sudah selesai dibangun, namun tidak ada satupun isi di
dalam. Akses jalan dan listrikpun tidak ada.

Adapun kondisi di RS Penyangga, Meru, Desa Balauring saat ini menjadi
tempat rawat inap bagi pasien yang berobat ke Puskesmas Balauring.
Menurut Kepala Puskesmas Balauring, Yosep Nelu, SKM, setiap hari ada 10
pasien dirawat di RS Meru ini. Ada sebuah bangunan mangkarak di RS
tersebut yakni rumah dinas bagi Dokter. Kini dokter memilih menggunakan
rumah dinas di Puskesmas balauring, sehingga bangunan di Meru tidak
dipergunakan.

Tambak Garam di Desa Tapobaran, Kecamatan Lebatukan juga tidak lupa
disambangi Pj Bupati Lembata. Kondisi Tambak garam yang telah
memproduksi Garam dengan merk Pledang itu kini dalam kondisi
memprihatinkan. Tambak dan Bangunan kantor yang dibangun Pemda Lembata,
melalui dinas Koperindag itu kini dibiarkan terbengkelai.

Marsinus mengatakan, mangkraknya bangunan karena proyek itu dibnagun dengan perencanaan tidak matang.

"Perencanaan tidak matang tetap dilakukan. Orang pusat kasi kita
anggaran, kita sendri tidak melakukan persiapan secara matang. Ini kan
perencanaan. Ini kan mangkrak. Kalau mau bangun di sini, siapkan dulu
jalan, listriknya seperti apa," ungkapnya.

Ia nampak marah dengan kondisi seluruh bangunan yang dipantaunya itu.

"Di zaman saya tidak boleh bangun di tanah yang bermasalah. Tidak boleh. Ini gambaran, kamu bisa menulis apa yang terjadi hari ini. ini baru di Balauring. Kita pergi lihat daerah lain, pasti seperti ini. saya meyakini," tandasnya.

Untuk pabrik es, lanjut dia, ia akan coba menawarkan kepada investor, termasuk tanah reklamasi. "Di atas tanah reklamasi itu kita bisa bangun pabrik es atau cold storage. Tentang pasar, Saya akan upayakan
untuk bicara dengan 6 pemiik tanah, untuk bisa segera dipergunakan. Saya akan berupaya," tandas Marsinaus. (N-2)

Baca Juga

MI/BENNY BASTIANDY

Hadapi Lebaran, Ruas Jalan Provinsi di Sukabumi mulai Diperbaiki

👤Benny Bastiandy 🕔Minggu 02 April 2023, 12:40 WIB
Perbaikan di ruas jalan ini sudah diagendakan. Sekaligus juga sebagai respons aspirasi masyarakat yang biasa menggunakan ruas Jalan Lingkar...
MI/SUPARDJI RASBAN

Beri Rasa Aman dan Nyaman Warga, Polresta Tegal Intensifkan Patroli

👤Supardji Rasban 🕔Minggu 02 April 2023, 12:33 WIB
Polresta Tegal terus melakukan langkah-langkah preventif dan preemtif dengan melaksanakan patroli bermotor baik siang maupun malam...
DOK/OMG KALIMANTAN BARAT

Warga Desa Sungai Buaya Dapat Bantuan Toren dan Mesin Air dari OMG Kalbar

👤Media Indonesia 🕔Minggu 02 April 2023, 12:27 WIB
Pihaknya memberikan bantuan sesuai dengan aspirasi dari masyarakat...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya