Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM Polda Metro Jaya melakukan ekshumasi makam Siti Fatimah, 31, satu dari sembilan orang korban pembunuhan berantai Wowon Cs di Kampung Rancabadak, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pembongkaran makam tersebut, untuk mengetahui penyebab kematian korban serta pengembangan penyelidikan dan penyidikan Kepolisian.
Tim Laboratorium Forensik dan Subnit Jatanras dari Polda Metro Jaya melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam Siti Fatimah, seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dibunuh Wowon Cs denga cara didorong dan jatuh dari kapal laut di Surabaya. Siti kemudian dimakamkan pada 12 Februari 2021 lalu.
Kepala Sub Unit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga didampingi oleh Kapolres Garut AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, polisi akan akan mencocokan DNA korban dengan keluarga dan ini menjadi salah satu alasan dilakukannya ekshumasi terhadap jasad korban.
"Setelah dilakukan ekshumasi atau pengalian makam jasad Siti Fatimah, selanjutnya akan kami bawa ke Jakarta dan nantinya diautopsi oleh tim Rumah Sakit Polri, RSCM, dan UI. Ini merupakan proses yag sangat penting bagian dari upaya kepolisian untuk mengungkap lebih jelas kasus pembunuhan berantai oleh Wowon Cs," katanya, Selasa (24/1/2023).
Baca Juga: Ilmu Supranatural Jadi Alasan Wowon Cs Incar Nyawa Anak
Ia mengatakan, proses autopsi yang dilakukan di Jakarta nantinya bisa memberi petunjuk terkait penyebab kematian korban sekaligus untuk memastikan kalau jasad tersebut benar merupakan korban bernama Siti Fatimah yang bekerja sebagai TKW. Dokpol juga sudah mengambil DNA sebagai pembanding dari anak dan kakak kandung Siti, untuk dicocokan dengan jasad Siti Fatimah.
"Kami tidak hanya autopsi jasad Siti, kami juga periksa DNA keluarga Siti lainnya untuk memcocokkan dan memastikan benar korban adalah Siti Fatimah serta penyebab kematiannya. Kita akan bawa jasad Siti ke Jakarta untuk menjalani proses autopsi," ujarnya.
Menurutnya, tak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya dalam kasus pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan oleh Wowon Cs. Untuk mengungkap kasus itu, kepolisian terus melakukan pengembangan penyelidikan dan penyidikan. Sejumlah orang termasuk TKW yang menjadi korban kejahatan Wowon CS tengah menuju Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
"Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin, terbongkar dari kejadian yang terjadi di Bantar Gebang, Kota Bekasi adanya tiga orang dalam satu keluarga ditemukan meninggal dibunuh dengan cara diracun dan dicekik. Ketiga korban tersebut, Maemunah, Ridwan Abdul Muiz dan Riswandi serta satu korban berhasil selamat yakni Neng Ayu," ungkapnya. (OL-13)
Baca Juga: Polisi Sebut Wowon Ciptakan Tokoh Fiktif untuk Perintah Membunuh
Dua perempuan bernama Siti dan Farida diduga menjadi awal rangkaian pembunuhan oleh Wowon Cs. Mereka berstatus sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
Trunoyudo menambahkan mengenai kebenaran soal enam istri Wowon itu perlu dibuktikan dengan pencatatan administratif.
Satu orang yang ditargetkan itu ialah Ujang Zaenal, tetangga tersangka Solihin di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat.
Diketahui, Halimah yang merupakan satu dari enam istri Wowon itu meninggal pada 2016.
Dede ditemukan terkapar di rumah kontrakan bersama tiga korban tewas lainnya yang diracun oleh tersangka Wowon Erawan alias Aki dan Duloh.
Dari hasil penelusuran penyidik Polda Metro Jaya, diketahui korban penipuan Wowon Cs merupakan TKW yang berada di luar negeri maupun yang sudah pulang ke Indonesia.
Hadiah BRILink merupakan bentuk apresiasi terutama bagi agen yang telah konsisten meningkatkan potensi bisnisnya
Pria yang memulai usaha toko dan agen sejak 2014, itu, terpilih karena loyal dengan nilai transaksi terbesar.
Objek wisata ini merupakan sebuah permata tersembunyi di Kabupaten Garut selatan. Kawasan ini istimewa karena terdapat Sungai Cisanggiri.
Saat ini sudah ada 567 warga yang semula berbaiat pada NII sudah menyatakan kembali ke pangkuan NKRI.
Menteri Risma berbincang langsung dengan Mahdar dan Entis di rumah mereka yang telah diperbaiki.
Saat ini kasus cacar monyet belum ditemukan di Garut. Namun, dinas kesehatan sudah melakukan langkah antisipasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved