Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Pemerintah harus memperbaiki sistem informasi data beras guna mencegah
gejolak harga yang kerap terjadi saban tahun.
"Volatile food masih menjadi momok dalam pengendalian inflasi. Salah
satu komoditas penyumbang volatile food adalah beras," tegas Peneliti
Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Joko Budi Santoso, Rabu (11/1).
Joko menjelaskan akar masalah yang menimbulkan gejolak harga beras itu
pada lemahnya manajemen informasi data kebutuhan beras untuk konsumsi
rumah tangga dengan industri atau bahan baku usaha.
"Meski keran impor sudah dibuka, ternyata distribusinya oleh Bulog juga
belum merata. Bahkan peruntukannya diarahkan pada bahan baku pakan
ternak," ungkapnya.
Di sisi lain, lanjut dia, kurang presisinya data produksi padi semakin
mengaburkan kebijakan manajemen suplai untuk menjaga kecukupan beras
oleh pemerintah. "Oleh karena itu, sistem manajemen informasi pangan perlu pembenahan secara berkelanjutan."
Selain itu, rantai distribusi dari produsen hingga konsumen harus
dipangkas guna menekan gejolak harga beras. "Margin perdagangan dan pengangkutan di Jatim sekitar 19,2%. Jika rantai distribusi ini dapat dipangkas, maka gejolak harga beras dapat lebih ditekan."
Sementara upaya jangka pendek bisa dilakukan dengan operasi pasar guna menstabilkan harga beras. Namun, hal itu harus diikuti dengan kebijakan jangka menengah dan panjang, khususnya peningkatan produksi melalui on farm dan off farm.
"Untuk menjaga on farm, tentunya subsidi pupuk dan benih terus dijaga
keberlanjutannya," ujarnya.
Pemerintah pusat juga harus memberikan insentif fiskal untuk
daerah-daerah yang konsisten mempertahankan lahan pertanian dan produksi beras. (N-2)
Awalnya, penyesuaian direncanakan mulai berlaku pada 1 Mei 2025. Nsmun pelaksanaan serentak akhirnya diputuskan pada Senin, 16 Juni 2025.
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya menjadi 0,5%, level tertinggi dalam 17 tahun, sebagai respons terhadap kenaikan harga konsumen.
PEMERINTAH memastikan barang-barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas tak akan mengalami kenaikan harga meski PNN 12 persen.
Harga beras dan daging ayam di Kota Medan dan sekitarnya mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved