Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARGA beberapa komoditas pangan di Kota Sukabumi, Jawa Barat, masih terus berfluktuasi. Kondisi itu dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya kondisi cuaca yang berdampak terhadap kuantitas pasokan.
Kepala Seksi Pengawasan Barang Strategis Dinas Koperasi Usaha Kecil Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, M Rifki, menuturkan naik-turunnya harga masih didominasi komoditas sayuran. Terutama cabai yang harganya rata-rata setiap hari berubah-ubah.
"Kalau cabai mungkin penyebabnya karena faktor cuaca. Curah hujan yang tinggi menyebabkan produksi tak maksimal sehingga pasokan berkurang," kata Rifki, Senin (9/1).
Per Senin (9/1), komoditas yang harganya terpantau masih berfluktuasi yakni cabai merah besar TW turun dari Rp42 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, cabai merah besar lokal naik dari Rp45 ribu menjadi Rp48 ribu, cabai besar hijau naik dari Rp20 ribu menjadi Rp22 ribu, dan cabai rawit hijau juga naik dari Rp55 ribu menjadi Rp58 ribu per kilogram.
Komoditas lain yang harganya ikut-ikutan naik yaitu kentang. Semula harganya di kisaran Rp16 ribu, sekarang naik jadi Rp18 ribu per kilogram. Sedangkan daging ayam broiler turun dari Rp35 ribu menjadi Rp34 ribu per kilogram. "Besok atau lusa mungkin harganya akan berubah lagi," tuturnya.
Namun Rifki memastikan persediaan di pasaran masih mencukupi kebutuhan masyarakat. Karena itu, naiknya sejumlah komoditas tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. "Sejauh ini kondisi di lapangan masih normal," tegasnya.
Untuk harga komoditas pokok masyarakat lain masih terpantau stabil. Diskumindag Kota Sukabumi rutin memantau perkembangan harga di lapangan dengan tujuan akan bergerak cepat seandainya terjadi kenaikan harga signifikan maupun kelangkaan komoditas. (OL-15)
Secara umum harga-harga masih stabil menjelang akhir tahun. Fluktuasi harga hanya terjadi pada ikan nila dan kacang kedelai impor.
Jasman memantau harga lima komoditas pokok utama, yaitu daging sapi, telur, cabai merah, bawang, dan beras.
Berdasarkan pantauan di Pasar Rakyat Sukatani, Tapos, Sabtu (19/11), harga beras kualitas medium naik dari Rp9.000 per kg menjadi Rp9.700 per kg.
PEMKAB Bogor akan terus melakukan kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM), sebagai upaya menstabilkan dan menekan angka kenaikan harga pangan.
Salman Al Farizi, Perwakilan Ketua UMKM bazar sembako murah mengaku programnya tepat sasaran lantaran berhasil menyentuh langsung warga kurang mampu.
Pemprov DKI Jakarta menggelar pasar sembako murah secara serentak di 44 titik di ibu kota, Rabu (7/2). Kegiatan itu digelar dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pokok di Jakarta.
MEMILIH kain tenun yang asli memang cukup menantang, terlebih apabila kita tidak mengetahui seperti apa tenun asli dan pertama kali membeli tenun asli. Agar tidak tertipu saat membeli tenun
Lokasinya berada di bawah kaki Gunung Salak, sehingga tempat wisata ini memiliki udara yang sejuk. Bahkan wisatawan akan menikmati indahnya alam
Wisata yang pertama adalah Situ Gunung yang berlokasi di Desa Cisaat, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Di Situ Gunung ini terdapat beberapa lokasi wisata yang ada di dalamnya.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
Naiknya harga daging ayam diikuti juga beberapa komoditas lain. Di antaranya cabai rawit hijau yang semula Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved