Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyatakan pembangunan infrastruktur pasti ada pro dan kontra, termasuk rencana dibuatnya jalan lingkar yang ditolak oleh sejumlah kepala daerah.
"Ya dibicarakan sik (dulu) to, tidak apa-apa. Yang namanya membangun infrastruktur pasti ada pro kontra, give and take (memberi dan menerima)," katanya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (5/1).
Terkait hal itu, menurutnya, sudah ada penjadwalan dari pihak Bina Marga untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait. "Dari Dirjen yang mengurusi jalan tol biar muter ke Sukoharjo, Klaten, dan Karanganyar dulu, baru nanti ketemu saya. Mematangkan konsep dan lain-lain," katanya.
Terkait pembangunan proyek tersebut, ia juga belum mengetahui berapa banyak lahan yang dibutuhkan, terutama di wilayah Klaten dan Sukoharjo.
Meski demikian ia memastikan proyek tersebut akan menguntungkan daerah-daerah yang dilalui. Namun ia masih enggan menjelaskan keuntungan yang diperoleh daerah-daerah tersebut. "Nantilah setelah pertemuan itu saja. Kami juga nggak buru-buru, (keuntungan) terutama untuk (perjalanan) jarak jauh," katanya.
Sementara itu ia mengatakan sebetulnya kajian mengenai lalu lintas Solo sudah dilakukan sejak dulu. Bahkan, lanjutnya, dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan Solo akan menghadapi kepadatan lalu lintas hingga cukup parah. "Kalau trafiknya sudah terjadi stuck, inflasi, distribusi pangan, wisata akan terpengaruh sekali. Hati-hati sekali masalah trafik ini," katanya.
Ia mengatakan pengadaan jalan lingkar tersebut hanya menjadi salah satu dari banyak solusi yang disiapkan pemerintah dalam menghadapi kepadatan lalu lintas di dalam kota maupun titik keluar dan masuk ke kota. "Kami memutuskan sesuatu kan dengan kajian, jalan lingkar itu hanya salah satu solusi, belum tambahan flyover, pelebaran jalan. Kalau bikin koridor yang total sekalian, termasuk pedestrian dilebarkan," katanya.
Ia mengatakan yang dilakukan oleh Pemkot Surakarta demi kenyamanan masyarakat luas. "Solusi sudah kami berikan semua, transportasi umum sudah terintegrasi, feeder (kendaraan umum pengumpan), BST, yang lain-lain harus kami garap semua," katanya. (Ant/OL-12)
Pemeliharaan jalan di Kota Cirebon, akan terus dilakukan hingga akhir tahun nanti.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
SUMEDANG akan memulai pembangunan jalan lingkar utara yang menjadi akses menuju kawasan wisata Bendungan Jatigede.
Jembatan yang berada di Desa Kutapohaci, Kecamatan Klari itu menghubungkan dua kecamatan, yakni Ciampel dan Klari.
Panjang jalan berstatus kabupaten sekitar 1.335 kilometer. Dari panjang jalan itu, sekitar 73% atau sekitar 1.055 kilometer kondisinya sudah mantap.
Dekan SBM ITB Prof Ignatius Pulung Nurprasetio menekankan pentingnya infrastruktur kreatif sebagai investasi masa depan bangsa.
Pemprov Jawa Barat memprioritaskan penanganan tengkes dengan mengawal program Gerbang Desa
Anggaran yang dikucurkan dari Kementerian PUPR itu lebih kurang sebesar Rp45 miliar. Sementara dari APBD Kabupaten Cianjur lebih kurang Rp50 miliar.
Daerah yang membutuhkan masjid masih terkonsentrasi di wilayah Indonesia timur dan sebagian Sumatra Utara.
Dana CSR sebagai kewajiban moral perusahaan sangat membantu pembangunan di Jabar. Sebab dana APBD tidak akan bisa mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat.
Saat ini, Kabupaten Bandung memasuki Hari Jadi ke-383. Sejumlah pencapaian dalam pembangunan sudah terlihat dalam tiga tahun terakhir.
KETUA Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Ciamis, Anjar Asmara, menanggapi banyaknya pertanyaan berkaitan kepemimpinan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved