Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
AKIBAT hujan lebat selama empat jam mengguyur, sejumlah desa di empat kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dilanda banjir bandang dengan ketinggian 40-100 sentimeter. Ini mengakibatkan puluhan rumah warga rusak dan ternak hanyut.
Ratusan warga beberapa desa di empat kecamatan di Kabupaten Grobogan yakni Geyer, Klambu, Kradenan, dan Pulokulon kini masih melakukan pembersihan lumpur dan sampah setelah banjir bandang menerjang pada Senin (26/12) malam. Sebagian warga di antaranya terpaksa membenahi puluhan rumah yang rusak akibat terjangan banjir tersebut.
Bahkan beberapa ternak seperti sapi juga hilang terhanyut. "Ada tiga rumah dan seekor sapi di Desa Bangsri, Kecamatan Geyer, Grobogan hanyut," ujar Sarmudi, 50, warga setempat, Selasa (27/12).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan selain menghanyutkan tiga rumah di Desa Bangsri tersebut, banjir bandang juga merendam beberapa desa lain di empat kecamatan dengan ketinggian air 40-100 sentimeter, tetapi hanya berlangsung beberapa jam kemudian surut. "Banjir mulai datang pukul 21.30 WIB juga mengakibatkan bagian belakang rumah warga di Dusun Getas Geneng, Desa Bangsri Kecamatan Geyer longsor," ujar Endang Sulistyoningsih.
Baca juga: Warga Tewas Diserang Buaya di Kepulauan Meranti
Selain itu, di Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer, lanjut Endang Sulistyoningsih, dua rumah beserta isinya serta uang tunai milik lima warga hanyut diterjang banjir. Di Desa Randurejo, Kecamatan Pulokulon, terdapat 17 rumah mengalami rusak diterjang banjir setinggi satu meter.
Banjir bandang juga mengakibatkan puluhan hektare sawah di Desa Rejosari, Kecamatan Kradenan, tergenang banjir. Demikian juga di Desa Klambu, Kecamatan Klambu, enam dusun tergenang dengan ketinggian hingga 20 cm.
Banjir terjadi di Kabupaten Grobogan menurut Endang Sulistyoningsih, setelah daerah ini dilanda hujan lebat sejak pukul 14.00-18.00. Ini membuat sungai serta saluran air tidak mampu menampung jumlah air yang ada hingga meluber ke perkampungan penduduk. "Kita sudah salurkan logistik untuk para korban," imbuhnya. (OL-14)
Penghargaan dari Bupati Sukabumi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya BWA bersama ratusan NGO dan relawan yang terlibat dalam aksi penanganan tanggap darurat bencana.
Sejumlah pemukiman warga terendam banjir akibat hujan lebat yang terjadi serta adanya tanggul yang jebol.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
Prakiraan BMKG potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan berpotensi melandai di Jabodetabek. Tapi masih ada potensi angin kencang di Banten
Banjir tengah melanda berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali Jabodetabek. Hal itu menimbulkan dampak yang berbahaya bagi masyarakat, khususnya penyebaran penyakit leptospirosis.
Meskipun merupakan sebuah bencana, fenomena banjir tidak jarang dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain air.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Jebolnya tanggul sungai berada di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Perubahan struktur tanah dikarenakan sedang ada pembangunan talud
Banjir setinggi 50 cm merendam Purwodadi akibat hujan dan drainase yang tersumbat dari lumpur banjir sebelumnya.
Banjir di Grobogan dan Kudus masih belum menunjukan tanda surut dan masih mengganggu aktivitas warga.
Kemenag bersama Baznas dan LAZ menyerahkan sejumlah bantuan sembako, logistik, terapi trauma healing, dan mendonasikan uang tunai pada pemerintah darah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved