Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
TIGA nelayan tenggelam di perairan Marabatuan, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, setelah kapal pencari ikan mereka dihantam gelombang. Cuaca buruk masih terus melanda perairan Kalimantan Selatan.
Peristiwa tenggelamnya kapal nelayan Kotabaru ini terjadi, Jumat (23/12). "Korban tenggelam sebanyak tiga orang dan satu berhasil ditemukan Tim SAR. Proses pencarian oleh petugas SAR gabungan sejak Sabtu (24/12) pagi hingga kini masih berlangsung," ungkap Kepala Badan SAR Nasional Banjarmasin, Al Amrad, Sabtu (24/12).
Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Banjarmasin, lima nelayan asal Kotabaru sedang mencari ikan di daerah perairan Marabatuan. Namun akibat cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang mencapai 2,5 meter, kapal terbalik dan tenggelam. Dua nelayan masing-masing Arsyad, 25, dan Aidil, 25, berhasil selamat sedangkan tiga lainnya hanyut terbawa arus.
Pencarian korban tenggelam difokuskan di sekitar perairan Marabatuan dengan armada RIB. Pada Sabtu (24/12) siang, Tim Rescue Pos SAR Kotabaru berhasil menemukan satu korban dalam keadaan selamat atas nama Dian, 36. Dian merupakan juragan kapal pencari ikan tersebut yang berhasil menyelamatkan diri ke sebuah kapal tongkang yang kandas di perairan Tanjung Pelayar tak jauh dari lokasi kapal tenggelam.
"Korban berhasil menyamatkan diri berenang ke suatu kapal yang kandas. Untuk korban selamat langsung kita evakuasi menuju Posko SAR gabungan yang berada di Pos Polairud di Tanjung Selayar bersama dua korban selamat lain," tutur Adi Maulana, Koordinator Pos SAR Kotabaru. Dua korban yang masih belum ditemukan yaitu Acing, 39, dan Mansyah, 40.
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, R Suria Fadliansyah, mengatakan hingga kini cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir masih terus melanda sejumlah wilayah di Kalsel. "Kita meminta masyarakat tetap waspada kondisi cuaca buruk baik di darat maupun wilayah perairan, terutama lokasi wisata," tuturnya. (OL-14)
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Komitmen kepolisian dalam menindak tegas segala bentuk kejahatan yang merugikan masyarakat, khususnya nelayan.
KECELAKAAN kapal wisata kembali terjadi di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kali ini, kapal wisata Angin Mamiri dihantam gelombang tinggi.
ARUS sungai Barumun di Sumut kembali menelan korban jiwa setelah Tim SAR gabungan menemukan jasad Amas Muda Harahap dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (1/6).
SEORANG warga Banjarnegara yang tenggelam dan hilang pada Sabtu, 12 April 2025 lalu, di pantai Parangtritis telah berhasil dievakuasi.
Keduanya diselamatkan petugas dan relawan serta nelayan setempat.
Dua mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah, meninggal akibat tenggelam di waduk kampus yang terletak di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang.
Sebuah kapal pengangkut beras, KM Surya Bahari Tanjung, tenggelam di perairan Desa Batu Berlobang, Kecamatan Bakung Serupun, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved