Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKTU baru menunjukkan pukul 8 Wib, cuaca panas sudah cukup terasa di pesisir muara Sungai Bondet di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Cuaca terik itu tak mematahkan semangat solidaritas Komunitas Nelayan Pesisir Jawa Barat untuk berkumpul di sana.
Berhenti sejenak dari aktivitas melaut, ratusan nelayan yang berasal dari berbagai wilayah di Cirebon tersebut berkumpul dengan nait baik. Selain untuk silaturahmi sesama keluarga nelayan, mereka juga bergotong royong membersihkan sampah di pesisir muara Sungai Bondet.
Koordinator Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Jawa Barat, Handi Nurdin mengatakan, pihaknya memantau peningkatan jumlah sampah di pesisir muara Sungai Bondet selama beberapa waktu terakhir. Sehingga pihaknya menginisiasikan segera pembersihan sampah tersebut.
"Latar belakang kita melakukan bersih-bersih sampah ini adalah agar pesisir di sini bersih, hidup makin sehat. Karena kami melihat di sini ada peningkatan sampah. Kalau misal banyak sampah, ikan-ikan jadi enggak sehat. Jadi terdampak ke masyarakat sekitar," kata Handi, Selasa (20/12/2022).
Mereka tidak mempedulikan menyengatnya panas matahari di Kota Udang, komunitas nelayan pendudukung sosok Ganjar Pranowo tersebut sangat semangat membersihkan sampah-sampah di area muara Sungai Bondet.
Bermodalkan alat-alat sederhana seperti sapu, pengki, garpu rumput dan plastik sampah, para nelayan bertekad membuat wilayah tersebut menjadi lebih nyaman untuk beraktivitas dengan tidak adanya sampah.
Handi yang juga membaur bersama nelayan lainnya saat bersih-bersih sampah ini menyebut, aksi gotong royong ini juga bertujuan agar kapal nelayan bisa dengan lancar saat berlabuh atau pergi melaut dari muara tersebut. Sebab, Handi mengatakan, kapal para nelayan kerap terganggu aktivitasnya karena sampah yang sering menyangkut di kapal.
"Di sini kami melibatkan semua elemen nelayan, karena kan di sini (Cirebon) penghasil udang terbesar. Tapi di daerah sini lagi merosot hasilnya, karena limbah-limbah yang mencemari pesisir tersebut. Sekitar 300 orang kami dari berbagai wilayah Cirebon kami libatkan untuk bersih-bersih ini," jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, komunitas ini juga menggelar aksi berbagi paket sembako ke keluarga nelayan. Komunitas ini berharap, bantuan tersebut bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga nelayan kecil selama beberapa waktu ke depan.
"Kegiatan selanjutnya kita akan lihat kondisi di wilayah lainnya (di pesisir Jawa Barat), apa yang mungkin bisa kita bantu, maka kita usahakan bantu. Jadi mungkin saja kita akan kembali melakukan kegiatan bersih-bersih sampah lagi," pungkas Handi. (OL-13)
Kerja sama ini merupakan komitmen JNE untuk terus bermanfaat bagi masyarakat luas
Kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Batu Hiu itu menimpa tiga nelayan. Satu nelayan bisa diselamatkan,
Upacara adat itu merupakan bentuk rasa syukur para nelayan di Desa Ciwaru atas hasil tangkapan ikan. Acaranya rutin digelar setiap tahun.
Terjebaknya ke 75 nelayan itu akibat terjangan gelombang tinggi yang memutus jembatan terbuat dari bambu, pada Rabu (16/10)
Kegiatan mencari ikan dilaut tetap dilakukan meski kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat dan mengancam jiwa.
Di tengah laut cuaca bisa cepat berubah atau yang awalnya cerah tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang dan petir, sehingga membahayakan keselamatan nelayan.
Ancaman banjir pesisir saat mudik Lebaran juga berpotensi terjadi di beberapa wilayah Sumatera dan sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, sebagian besar Sulawesi dan Papua.
Ada pula pembangkit listrik dikerjakan berdasarkan solar atau tenaga matahari. Pembangunan fasilitas juga meliputi kesehatan dan pendidikan.
Fokus utama Pemerintah Kabupaten Tangerang yaitu pembangunan infrastruktur dan ekonomi di wilayah pesisir. Salah satunya di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk.
Kawasan kawasan pesisir Desa Ketapang, Mauk, Tangerang, berhasil dijadikan lokasi percontohan nasional dan internasional.
SEDIKITNYA 300 nelayan kecil di pesisir utara Ibu Kota DKI Jakarta melakukan deklarasi 'Ganjar Pranowo Presiden 2024' pada Kamis (8/12).
Jakarta memiliki tantangan dalam menangani kawasan pesisi. Salah satu isu besar yang dihadapi ialah abrasi. Mengenai persoalan tersebut, Ahmed Zaki Iskandar punya pandangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved