Senin 12 Desember 2022, 07:00 WIB

Perahu Ijon-ijon Khas Lamongan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

M Yakub | Nusantara
Perahu Ijon-ijon Khas Lamongan Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

dok.Pemda Lamongan
Perahu Tradisional Ijon-ijon dari Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran, Lamongan

 

PERAHU Tradisional Ijon-ijon dari Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran, Lamongan resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Ini setelah diterimanya sertifikat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada di Kota Batu, Sabtu (10/12).

Dipatenkannya budaya lokal asli Lamongan ini menjadi penanda Perahu Ijon-ijon menjadi kebudayaan khas milik masyarakat Kandangsemangkon, dan juga merupakan kebanggan masyarakat Kabupaten Lamongan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubikah mengatakan, Perahu Ijon-ijon merupakan perahu yang proses pembuatannya diwariskan secara turun-temurun. Perahu ini memiliki fungsi untuk menangkap, menyimpan, menampung, mengangkut, serta mendinginkan atau mengawetkan ikan.

Oleh masyarakat, lanjut dia, perahu ini dikonotasikan sebagai perahu perempuan (wedok), dengan ciri inggi tumpul/papak dan badan gemuk. Selain itu, juga terdapat simbol topeng, mata, alis, ukei/sanggul (gelung), mahkota (rambut), dan bunga.

"Di Desa Kandangsemangkon Galangan Perahu Ijon-ijon merupakan usaha non formal, tidak berbadan hukum, dan usaha personal yang keahlian dan keterampilannya diperoleh secara otodidak, pengalaman empirik alami dan turun-temurun. Dalam tahap produksinya juga berbeda dengan daerah lain, terutama pada cara pengkonstruksian lambung, dan pemasangan gading-gading," terang Siti Rubikah.

Perahu ini, hingga kini masih tetap diproduksi di Desa Kandangsemangkon,dan sudah dikenal secara luas. Ijon- ijon juga banyak diminati konsumen dari berbagai daerah. Menurut dia, tetap eksisnya Perahu Ijon-ijon ini ditunjang  oleh lokasi galangan yang strategis. Yakni, berada di pinggir pesisir dan jalur jalan raya Daendels.

Bupati Yuhronur Efendi merasa sangat bangga dengan ditetapkannya Ijon -ijon sebagai WBTB. Karena melengkapi khazanah budaya Lamongan lainnya. Apalagi sebelumnya Budaya Mendhak Sangring dari Tlemang, juga ditetapkan sebagai budaya mutlak milik Lamongan.

"Alhamdulillah akhirnya bisa resmi menjadi warisan budaya Lamongan, melalui proses panjang pengajuan ke HaKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan Kemendikbud Ristek. Ini merupakan salah satu usaha kita untuk melestarikan dan menjaga budaya yang diwariskan oleh orang tua kita Terdahulu. Sudah ditetapkan, dan selanjutnya adalah tugas kita untuk tetap menjaga dan melestarikan," pungkas Bupati. (OL-13)

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Picu Kenaikkan Harga Bapok Di Babel

 

Baca Juga

MI/Arnoldus Dhae

Polisi: Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas ke Bandara Ngurah Rai Bali Berlaku 22 September

👤Arnoldus Dhae 🕔Kamis 21 September 2023, 23:48 WIB
AKSES masuk ke Bandara Ngurah Rai Bali akhir-akhir ini dinilai terlalu macet. Banyak penumpang yang sangat terganggu karena kemacetan...
MI/Apul Iskandar

Pertahankan Penghasil Padi Terbesar, Pemkab Simalungun Perbaiki Aliran Irigasi

👤Apul Iskandar 🕔Kamis 21 September 2023, 23:44 WIB
Huta Bayuraja merupakan penghasil padi terbesar di Kabupaten Simalungun. Namun terakhir sebagian besar beralih ke jagung, dikarenakan air...
AFP

13 Rumah Sakit Daerah di Jawa Barat Terima Bantuan Ventilator

👤Sugeng Sumariyadi 🕔Kamis 21 September 2023, 23:04 WIB
UNDP Indonesia dan Croda Foundation telah menjadi mitra Pemprov Jawa Barat untuk meningkatkan akses perawatan dan pelayanan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya