Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PASCALUNCURAN awan panas guguran (APG) Gunung Semeru pada Minggu (4/12) dini hari, beredar kabar yang menyebutkan bahwa letusan gunung tersebut dapat membangkitkan tsunami hingga ke wilayah Jepang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun membantah adanya kabar tersebut. Ada beberapa alasan kenapa berita tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Gunung Semeru merupakan gunung api darat dengan jarak cukup jauh dari laut. Sehingga potensi letusan pyroclastic partial collapse tidak sampai ke laut dan tidak bisa membangkitkan tsunami," jelas Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Senin (5/12).
Baca juga: Dampak Awan Panas Gunung Semeru
Kemudian, posisi Gunung Semeru berada di Selatan Jawa. Apabila terjadi longsoran di Pantai Selatan Jawa akibat aktivitas vulkanik, kecil kemungkin tsunami yang terjadi bisa menjangkau Jepang. Sebab, terhalang gugusan sejumlah pulau di Indonesia.
"Berdasarkan analisa tersebut, kabar yang beredar tentang letusan Gunung Semeru akan menyebabkan tsunami hingga ke Jepang, dapat dipastikan tidak tepat," tegas Abdul.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mempercayai kabar yang berasal dari lembaga berwenang di Indonesia. Mulai dari BNPB, BMKG, PVMBG, BPBD, hingga sejumlah lembaga yang dimandatkan oleh pemerintah.
Setelah terjadinya APG di Gunung Semeru, lanjut dia, sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik. Adapun 11 titik pengungsian itu meliputi 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo dan 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip.
Baca juga: Semeru Naik Level, Warga Diminta Bertahan di pengungsian
Lalu, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.
Wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.
Setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).(OL-11)
kolaborasi dalam bentuk misi kemanusiaan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang menjadi korban dan terdampak erupsi Gunung Semeru.
Ahmad Riza Patria mengajak warga Ibukota untuk turut membantu warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.
SEBELUM terjadinya guguran awan panas dari Gunung Semeru di Jawa Timur, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat rata-rata 40 kejadian gempa per hari.
Perbedaannya, kubah lava sudah terbentuk di Gunung Semeru sebelum erupsi, sedangkan kubah lava Gunung Merapi sampai saat ini belum muncul.
Namun, Edison memastikan BMKG akan terus memantau aktivitas erupsi dari Gunung Semeru.
Adapun setiap paket sembako terdiri dari beras, minyak goreng, mi instan dan air mineral.
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat masih terjadi 4 kali gempa vulkanis dangkal, 2 kali gempa tektonik lokal dan 2 kali gempa tektonik jauh.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas vulkanik berupa erupsi di Gunung Anak Krakatau yang berlokasi di perairan Selat Sunda, Lampung.
Adapun, status Gunung Marapi masih berada pada status waspada level II.
DUA kecamatan di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diguyur hujan abu vulkanik hasil guguran awan panas Gunung Merapi pada Rabu, 3 April 2024.
BNPB imbau masyarakat di sekitar gunung Ruang di Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang untuk menghindari daerah pesisir karena daerah tersebut memiliki historis tsunami dari material vulkanik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved