Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SALAH satu strategi percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT)
menuju target 23% pada 2025, dilakukan melalui substitusi energi.
Realisasi strategi ini diwujudkan PLN melalui program co-firing biomassa pada PLTU batu bara yang sudah beroperasi, yang juga menjadi salah satu program Green Booster PT PLN (Persero).
Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar EBT secara langsung akan dapat
menurunkan emisi gas dan karbon di sektor pembangkitan listrik Indonesia di masa mendatang. Program Co-firing biomassa menggunakan biomassa baik yang berbasis sampah, limbah maupun biomassa yang berasal dari tanaman penghasil energi yang memiliki prospek baik.
"Dalam rangka upaya membantu program pemerintah menuju net zero emission dan green energy, PLTA Cirata berkomitmen dengan cara memanfaatkan lahan idle aset melalui penanaman tanaman energi. Upaya itu sekaligus bisa mengamankan lahan di sekitar PLTA Cirata," ujar General Managet Unit Pembangkitan Cirata, Ochairialdy, Kamis (1/12).
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah mengatakan, PLTA Cirata mempunyai aset lahan di sekeliling waduk.
"Lahan tersebut perlu kita berdayakan melalui pemanfaatan dengan penghijauan tanaman energi. Sejak 2021, di lahan seluas 25 hektare sudah ditanam bibit kaliandra. Kami menargetkan penanaman di seluruh potensi lahan yang luasnya 713,72 hektare," tambahnya.
Selain kaliandra, pihaknya juga melakukan penghijauan dengan menanam pohon jenis gamal secara bertahap. Tahun ini, untuk kaliandra sudah memasuki musim panen perdana karena sudah berumur 1 tahun lebih.
Berdasarkan proyeksi dari kajian akademisi, jumlah panen diproyeksikan mencapai 15-45 ton per hektare. Potensi reduksi karbonnya setara 278,95 ton CO2.
"Tidak hanya penanaman, di area PLTA Cirata akan dibangun instalasi
pengolahan biomassa dengan penggunaan nilai tingkat komponen dalam negeri mencapai 90%," tandasnya. (N-2)
"Ke depannya, pengembangan PLTS terapung di Indonesia (dibangun) dengan memanfaatkan bendungan atau waduk lewat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang eksisting,"
JAJANG Wijaya, warga Kampung Nagrok Wetan RT 4 RW 12 Desa Ciharashas, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, nekat melompat ke Waduk Cirata, hingga kini belum diketahui nasipnya.
Perusahaan itu akan berinvestasi membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi
Berkat Cawan Group, resmi mengamankan dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) untuk dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) strategis.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Indonesia dan Jepang memperkuat komitmen penyediaan energi bersih. Itu ditunjukkan dengan kesepakatan untuk mendorong kelanjutan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan.
Masyarakat di daerah hilir waduk PLTA Koto Panjang diharap untuk berhati-hati dan waspada dalam beraktifitas di sepanjang aliran Sungai Kampar.
Proyek strategis ini direncanakan memiliki kapasitas 100 MW dengan lokasi seluas 550 hektare yang melintasi dua kabupaten, yaitu Cianjur dan Sukabumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved