Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Pemerintah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan belum optimal melakukan penanganan dampak inflasi.
"Hingga saat ini, belum terjadi realisasi anggaran kegiatan
penanganan dampak inflasi di daerah Kalsel. Karena itu kami terus mendorong agar Pemda segera melakukan upaya penanganan dampak inflasi ini. Beberapa daerah di Kalsel mengalami inflasi cukup tinggi," tutur Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Daerah (BPKP) Kalsel, Rudy M Harahap, Jumat (11/11).
Di Kalsel, menurut data BPKP, anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk program pengendalian inflasi mencapai Rp281,5 miliar berupa anggaran
Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp134 miliar dan Dana Transfer Umum (DTU)
Rp147,5 miliar. Dana ini tersebar di provinsi dan 13 kabupaten serta kota di Kalsel.
Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani mengakui terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok di Kalsel dalam beberapa waktu terakhir. "Selama Oktober hingga minggu pertama November Pemprov telah melakukan kegiatan pasar murah dalam rangka menekan harga dan inflasi."
Diakui Birhasani kegiatan pasar murah juga terhambat akibat
keterbatasan anggaran. "Untuk kegiatan operasi pasar kita masih menunggu anggaran," ujarnya.
Harga kebutuhan pokok di Kalsel terus bergerak naik seperti beras, bawang, daging, ayam, ikan serta sayuran-sayuran yang didatangkan dari luar provinsi. Kenaikan harga BBM dan kondisi cuaca buruk yang menyebabkan sebagian petani gagal tanam dan gagal panen telah memicu
kenaikan harga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalsel, Faturahman mengatakan
ketersediaan 11 bahan pokok seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, gula, minyak goreng, daging ayam, daging sapi, telur dan cabai rawit mencukupi. Namun harga beberapa bahan pokok masih tinggi. (N-2)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved