Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KOMPETISI menjadi salah satu kunci bagi sebuah negara jika ingin maju dan berkembang. Sudah banyak contoh di dunia yang menunjukan sebuah negara bisa maju karena berkompetisi dengan negara lain.
Hal itu diungkapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko pada orasi ilmiahnya seusai menerima anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Auditorium Prof. Wuryanto UNNES, Sabtu (22/10).
Gelar kehormatan untuk Moeldoko diberikan dalam bidang Manajemen Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia, program studi Ilmu Manajemen Pascasarjana UNNES. Moeldoko membeberkan konsep kempimpinan menuju Indonesia maju pada 2045. Konsep tersebut diberi nama, M-Leadership, yakni Move (Bergerak), Motivate (Memotivasi), dan Make a Difference (Membuat sebuah Perbedaan).
“Di dalam ketiga dunia ini saya menemukan irisan penting, yakni efisiensi untuk memenangi kompetisi dan berani untuk tak mau kalah dari yang lain,” kata Moeldoko.
Mewujudkan Indonesia Maju 2045, tutur dia, Indonesia harus keluar dari zona nyaman dan menciptakan area kompetisi berupa kecepatan, keunggulan, pembeda, harga, dan merebut pasar di negeri sendiri. Ia mencontohkan, bagaimana Amerika Serikat berkompetisi dengan Rusia dalam bidang sains dan politik. Begitu juga dengan Korea, yang mampu melahirkan teknologi dan sumber daya manusia yang unggul, meski tidak memiliki kekayaan sumber daya alam.
“Indonesia lengkap, punya sumber kekayaan yang melimpah, teknologi, juga punya banyak manusia. Kita harus bisa mengelolanya dengan baik, dan berani melompat menjadi bangsa yang lebih maju. Untuk itu, kita harus menciptakan kompetisi.”
Ia mengingatkan, saat ini Indonesia menghadapi tantangan global yang dinamis. Indonesia harus bisa menjawab tantangan fenomena global yang berubah sangat cepat, penuh risiko, kerumitan luar bisa, dan penuh dengan kejutan. Di tambah lagi dengan munculnya ancaman krisis pangan, energi, dan keuangan.
Sementara pada domestik, lanjut Moeldoko, Indonesia masih memiliki persoalan terkait daya saing di tingkat dunia. Seperti pada Indeks Modal Manusia atau Human Capital Index (HCI) dan Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI). Di mana untuk HCI, Indonesia menempati posisi 96 dari 174 negara, dan HDI di posisi 107 dari 189 negara di dunia.
Menjawab tantang itu semua, tegas Moeldoko, kepempinan Indonesia ke depan harus berani memimpin perubahan dengan bersenjatakan tiga hal. Pertama, kemampuan menumbuhkan sense of urgency atau kesadaran akan bahaya yang menanti jika mempertahankan kondisi yang ada. Kedua, kemampuan menunjukkan visi yang jelas kepada anggota organisasi, dan ketiga, yakni kemampuan menjadi teladan atau role model di dalam perubahan.
Sementara itu, Rektor UNNES Prof. Dr. Fathur Rokhman Mhum mengatakan, pemberian gelar Doktor kehormatan untuk Moeldoko, tidak terlepas dari kontribusimya dalam membangun sumber daya manusia, energi, dan pangan, guna menghadapi kompleksitas krisis, tantangan global, dan ketidakpastian dunia modern.
Pemikiran dan terobosan Moeldoko, lanjut dia, diwujudkan dengan melakukan inovasi ketahanan pangan melalui budiaya tanaman sorgum, mendorong transformasi menuju sumber energi baru terbarukan dengan pengembangan mobil listrik, dan pemberdayaan masyarakat lewat program reforma agraria. (RO/A-1)
Atlet DNV Equestrian, Nusrtdinov Zayan Fatih, tampil gemilang pada Kejuaraan Berkuda Aragon Merdeka Master 2025 Piala Presiden di The Hub Indonesia, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat.
Green Innovation Camp 2025, kompetisi karya inovasi lingkungan bagi pelajar, sukses diselenggarakan.
Bagi sang perupa itu merupakan upayanya memanfaatkan sesuatu yang terlihat remeh, seperti ranting pohon, kemudian diubah menjadi karya seni yang indah dan bernilai
Pertamina Patra Niaga menggelar Bright Gas Cooking Competition (BGCC) 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dunia esports dan industri keamanan siber Indonesia memasuki era baru melalui kolaborasi strategis.
Tahun ini, Le Grand Chef 2025 mengangkat tema Bring Eat On, sebuah ajakan untuk menjadikan memasak sebagai proses mengenal dan mengekspresikan diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved