Cuaca Ekstrem Akan Landa Yogyakarta Hingga 17 Oktober

Agus Utantoro
14/10/2022 20:11
Cuaca Ekstrem Akan Landa Yogyakarta Hingga 17 Oktober
Ilustrasi(Medcom)

STASIUN Meteorologi Yogyakarta meminta masyarakat waspada terhadap  adanya kemungkinan terjadi cuaca ekstrem hingga Senin (17/10).

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10) mengungkapkan berdasar hasil analisis dinamika atmosfer, anomali suhu muka laut positif wilayah Laut Jawa dan Samudera Hindia Selatan Jawa yakni (+1) dan (+3) °C, Indeks ENSO di Nino 3,4 bernilai -0,64.

Hal itu berarti signifikan terhadap peningkatan hujan di  wilayah Indonesia, serta Indeks IOD bernilai -0.57 yang berarti suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian Barat signifikan.

"Artinya mendukung pembentukan awan hujan, serta didukung adanya wilayah belokan angin atau shearline di Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan bagian Selatan menyebabkan perlambatan massa udara sehingga memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY," jelasnya.

Dikatakan, profil vertikal kelembapan udara yang relatif cukup tinggi mencapai 90 % dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai  kilat/petir dan angin kencang untuk periode tanggal 15 - 17 Oktober 2022  dapat terjadi di wilayah DIY.

Wilayah-wilayah yang dimungkinkan mengalami curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang adalah Sleman, Kulon Progo bagian Utara,  Gunungkidul bagian Utara.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode dua hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada  dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,â€? katanya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya