Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau wisatawan untuk selalu waspada saat melakukan aktivitas pendakian gunung api yang berstatus level II, karena berpotensi menimbulkan bahaya bagi keselamatan pendaki.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam konferensi pers informasi bencana geologi di Jakarta, Kamis (6/10), mengatakan meski potensi erupsi level II lebih kecil jika dibandingkan dengan level III, bukan berarti gunung api itu tidak berbahaya.
"(Level II) ini buat pendaki yang mendekati kawah. Walaupun potensinya kecil, tapi kalau kita mendekati sumber bahaya tentunya akan menjadi bencana," kata Hendra.
Pada September 2022, PVMBG mencatat Gunung Sorik Marapi dan Gamalama mengalami sedikit perubahan meski secara umum jumlah gempa kecil.
Hendra mengungkapkan ada deformasi di puncak Gunung Marapi, dan pada saat yang sama banyak wisatawan mendaki ke gunung api tersebut. Deformasi terjadi karena aktivitas vulkanik berupa pergerakan magma di bawah permukaan yang berpengaruh terhadap perubahan tekanan pada kantong magma.
Sedangkan Gunung Gamalama yang dekat dengan bandara mempunyai efek tidak langsung dari pergerakan magma, sementara gempa-gempa tektonik lokal bisa memicu terjadinya erupsi freatik yang mengakibatkan munculnya abu vulkanik yang bisa membahayakan penerbangan.
"Kami mohon pendaki untuk selalu mendapat informasi dari BPBD atau pemerintah daerah setempat," ujarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, PVMBG mencatat ada 17 gunung api yang mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas dengan status level II atau waspada.
Ke-17 gunung api berstatus waspada itu ialah Gunung Awu di Sulawesi Utara, Gunung Banda Api di Maluku, Gunung Bromo di Jawa Timur, Gunung Demo di Sumatra Selatan, dan Gunung Dukuno di Maluku Utara.
Selain itu, Gunung Gamalama di Maluku Utara, Gunung Ibu di Maluku Utara, Gunung Ile Werung di Nusa Tenggara Timur, Gunung Karangetang di Sulawesi Utara, dan Gunung Kerinci di Jambi.
Selanjutnya, Gunung Lokon di Sulawesi Utara, Gunung Marapi di Sumatra Barat, Gunung Raung di Jawa Timur, Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat, Gunung Sangeangapi di Nusa Tenggara Barat, Gunung Sinabung di Sumatra Utara, dan Gunung Soputan di Sulawesi Utara. (Ant/OL-16)
DUA gunung berapi menunjukkan peningkatan aktivitasnya, Kamis (28/3), yakni Gunung Semeru di Jawa Timur dan Gunung Dukono, di Maluku Utara.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan kenaikan status keduanya dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga,
Berdasarkan pemantauan visual dan instrumental, Gunung Ruang menunjukkan peningkatkan aktivitas vulkanis
Tidak teramati adanya erupsi, dan ini menunjukkan adanya penrunan aktivitas erupsi di Gunung Ruang
Potensi bahaya saat ini berupa erupsi skala kecil dengan sebaran material erupsi terbatas di sekitar puncak
Saat ini, status Gunung Ibu berada pada level II atau Waspada
Melalui kegiatan charity ini, Wall Street English Indonesia mengundang tidak hanya komunitas Wall Street English namun juga publik secara keseluruhan untuk #NaikLevel bersama.
Menurut dia, asesmen level dari Kemenkes itu merupakan standar WHO dalam memonitor penyebaran covid-19
BADAN Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Semeru, dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) mulai Kamis (16/12) pukul 23.00 WIB.
Ganjar menjelaskan, pemerintah terus mengevaluasi persiapan dalam menghadapi peningkatan kasus
KANTOR Staf Presiden membantah isu pengetatan level penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dikaitkan dengan potensi kenaikan kasus Covid-19 saat bulan suci Ramadan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved