SEJUMLAH lahan pertanian milik warga setempat mulai terdampak banjir kiriman. Luas lahan yang terdampak luapan debit air sungai yang melintasi Kota Palangka Raya seluas 10 hektare dan merupakan lahan produktif.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Renson, mengatakan itu. "Kalau pertanian kita, untuk sementara sampai 12 September lalu, ada di Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut yang mulai terdampak," kata Renson di Palangka Raya, Selasa (13/9).
Dia menerangkan lahan produktif seluas 10 hektare itu terdiri dari tiga hektare tanaman buah semangka dan tujuh hektare lahan yang ditanami sayur-sayuran. Lahan itu dikelola tiga kelompok tani dan 25 petani. Kondisi tersebut menyebabkan pertanian di lokasi tersebut terancam gagal panen.
Saat ini, DKPP Kota Cantik fokus pada pendataan lahan pertanian terdampak luapan air sungai. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena kondisi ini terjadi karena merupakan banjir kiriman.
"Kondisi kita cukup rumit karena banjir ini kiriman dari wilayah hulu sungai. Sembari terus melakukan pendataan, kami juga menyiapkan upaya penanganan lahan pascabanjir," kata Renson.
Seiring kondisi lahan pertanian yang terdampak banjir, ia pun mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan agar lebih produktif. Salah satunya menanam aneka sayuran, sehingga minimal dapat memenuhi sebagian keperluan sehari-hari. (Ant/OL-14)