Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Buaya Liar Serang Warga Aceh Singkil saat Berwudhu di Sungai

Amiruddin A.R
11/9/2022 09:30
Buaya Liar Serang Warga Aceh Singkil saat Berwudhu di Sungai
Baharuddin, 50, korban terkaman buaya, warga Desa Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, dalam perawatan di rumah sakit.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE))

BUAYA liar nyaris merenggut nyawa Baharuddin, 50, warga Desa Rantau Gedang, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh. Peristiwa itu berawal pada Sabtu (10/9) subuh, saat Baharuddin, sedang berwudhu di sungai belakang rumah warga kawasan desa setempat. Tiba-tiba muncul se-ekor buaya sungai langsung menyerang kaki kirinya.

Untuk menyelamatkan diri, dengan sekuat tenaga, Baharuddim berusaha meronta agar kaki kirinya itu lepas dari mulit. Untung ada sebuah sampan kayu yang tertambat pada dermaga tempat Baharuddin mandi di pinggir sungai itu.

Dengan cara memegang pada sampan millik nelayan pencarian ikan tersebut, Baharuddin berhasil melepaskan kaki kiri dari mulut reptil bergigi banyak itu. Begitu lepad korban langsung naik ke darat dan mendapat pertolongan pertama dari warga sekitar.

Dengan luka darah bercucuran Baharuddin dilarikan ke RSU (Rumah Sakit Umum) Singkil. Bagian betis dan paha kiri luka robek. Kemudian bagian belakang tangan kanan juga luka-luka.

"Sekarang dalam perawatan di rumah sakit. Mudah mudah cepat sembuh," ujar Adi Anto, kepala Desa Rantau Gedang.

Dikatakan Adi Anto, pihaknya telah melaporkan peristiwa itu kepada pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam). Harapannya segera dilakukan pengusiran supaya peristiwa serupa tidak terulang. Kepada warga sekitar diminta tidak melakukan aktivitas di lokasi berkeliaran buaya liar.

Konflik warga dengan buaya  liar sering terjadi di Kabupaten Aceh Singkil. Apalagi kabupaten yang diapit oleh Taman Nasional Gunung Leuser dan Samudera Hindia ini memiliki hutan Rawa Singkil sangat luas dan gugusan pulau kecil cukup banyak.

Ditambah lagi sungai besar dan panjang yang melintasi Kabupaten Gayo Lues Aceh Tenggara hingga bermuara ke Samudera Hindia di Aceh Singkil. Semua lokasi itu memiliki populasi buaya liar cukup banyak.

Sebelumnya pada 9 Desember 2018, seorang nelayan bernama Yasoziduhu, asal Desa Ujung Sialit, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Aceh Singkil, juga babak belur diserang buaya liar. Serangan itu terjadi saat korban mencari tripang (hewan laut yang bisa dimakan atau timun laut) di lepas pantai Pulau Inasuri. (OL-13)

Baca Juga: Kementan Ajak Milenial Kalimantan jadi Wirausahawan Muda Pertanian

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya