Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
POTENSI kelautan dan perikanan tangkap di Provinsi Sulawesi Selatan sangat besar. Tapi tidak dibarengi kecakapan yang memadai dalam hal keselamatan kerja saat nelayan sedang bekerja menangkap ikan di laut, sehingga terjadi kecelakaan saat melaut.
Untuk meminimalisir kasus kecelakaan kerja saat nelayan melaut mencari ikan, Komunitas Nelayan Pesisir Wilayah Kabupaten Jeneponto, Sulsel pun menggelar pelatihan keselamatan melaut untuk para nelayan di wilayah tersebut.
Sekretaris Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel, Zulfikar Amri menjelaskan, pada pelatihan itu, nelayan diberi materi terkait kemanan melaut. "Mereka diedukasi pentingnya memiliki pelampung di kapal, cara mengenakan pelampung dengan baik dan benar, hingga bagaimana memanfaatkan fitur-fitur pada pelampung, jelasnya.
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Kampung Sicini, Dusun Punagaya, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, kepada sekitar 100 nelayan dari berbagai komunitas itu, juga diberi tambahan ilmu terkait waktu yang tepat untuk melaut.
"Nelayan yang berasal dari sejumlah desa di Pesisir Arungkeke, Jeneponto itu juga diedukasi agar bisa memantau cuaca, navigasi, arah angin lewat berbagai platform yang telah disediakan pemerintah," lanjut Zulfikar.
Mengapa itu perlu dilakukan? Karena bagi Zulfikar, nelayan adalah salah satu pekerjaan yang sulit dan berbahaya. Kecelakaan kerja pada nelayan lebih sering terjadi ketimbang pekerjaan lainnya.
"Alasan tersebut yang menjadi landasan menggelar pelatihan keselamatan untuk nelayan di Jeneponto. Dan juga berdasarkan data Food and Agriculture Organization, jumlah laju kematian pekerjaan pada nelayan 16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pada pekerjaan berbahaya lainnya," Urai Zulfikar.
Dia pun berharap, pelatihan itu, mampu meningkatkan kesadaran para nelayan terhadap pentingnya tindak pencegahan kecelakaan, serta untuk mendorong nelayan pesisir di lingkungan kerjanya, agar mau melakukan tindakan pencegahan kecelakaan di laut.
Selain itu, pelatihan itu juga sebagi wadah konsolidasi dukungan dari para nelayan untuk Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah saat ini. Karena para nelayan, membutuhkan pemimpin yang memang sudah terbukti selalu berusaha dan selalu memperjuangkan kesejahteraan para nelayan.
"Komunitas nelayan ini, memandang Pak Ganjar sebagi sosok yang terbuka untuk semua kalangan, khususnya nelayan. Terbukti di Jawa Tengah, dari berita yang saya lihat, sudah ratusan ribu nelayan yang dibantu oleh Pak Ganjar," seru Zulfikar.
Di Jawa Tengah, para nelayan punya kartu nelayan yang bisa bisa memberi bantuan mulai dari modal, asuransi, hingga bantuan bahan bakar. "Termasuk untuk asuransi, sudah lebih dari 151 ribu yang tercover asuransi nelayan melalu program Asnel," pungkasnya. (OL-13)
Tercatat sebanyak 19 kapal dan 3.030 orang penumpang yang berlayar dari Pelabuhan Kaliadem ke Kepulauan Seribu.
OTORITAS Pengelolaan Perikanan Australia (AFMA) mengatakan tidak akan menuntut sekelompok nelayan Indonesia yang ditemukan terdampar di lepas pantai setelah Topan Tropis Ilsa bulan lalu.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Potensi hujan sedang hingga lebat berdasarkan model akan mendominasi.
Potensi gelombang sangat tinggi (4.0 m - 6.0 m) berpeluang terjadi di Laut Natuna utara.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan selatan Jawa - Sumbawa, Laut Bali - Laut Sumbawa bagian utara dan Selat Makassar bagian selatan
Kerja sama ini merupakan komitmen JNE untuk terus bermanfaat bagi masyarakat luas
Kecelakaan laut yang terjadi di Pantai Batu Hiu itu menimpa tiga nelayan. Satu nelayan bisa diselamatkan,
Upacara adat itu merupakan bentuk rasa syukur para nelayan di Desa Ciwaru atas hasil tangkapan ikan. Acaranya rutin digelar setiap tahun.
Terjebaknya ke 75 nelayan itu akibat terjangan gelombang tinggi yang memutus jembatan terbuat dari bambu, pada Rabu (16/10)
Kegiatan mencari ikan dilaut tetap dilakukan meski kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat dan mengancam jiwa.
Di tengah laut cuaca bisa cepat berubah atau yang awalnya cerah tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang dan petir, sehingga membahayakan keselamatan nelayan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved