Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DAMPAK penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tiga hari lalu mulai terasa, harga cabai di beberapa daerah di pantura Jawa Tengah semakin pedas, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TIPD) mengantisipasi dampak penaikan BBM.
Pemantauan Media Indonesia Selasa (6/9) naiknya harga BBM berpengaruh langsung terhadap harga barang dan jasa, harganya cabai di beberapa pasar tradisional di daerah di pantura Jawa Tengah seperti Semarang, Salatiga, Kendal, Batang dan Pekalongan kembali melonjak hingga kini mencapai Rp90.000 per kilogram.
Harga cabai merah yang sebelumnya Rp60.000-Rp70.000 per kilogram sebelumnya kenaikan BBM langsung melejit terasa pedas, cabai rawit merah sebelumnya masih Rp35.500 menjadi Rp55.000 per kilogram, demikian juga cabai merah besar meningkat menjadi Rp70.000 per kilogram.
"Sebelum naik BBM harga cabai sudah naik Rp20.000 per kilogram, sekarang naik lagi 20.000-Rp30.000 per kilogram," kata Supartiningsih, 65, pedagang cabai di Pasar Johar Semarang.
Hal serupa juga diungkapkan Abdullah, 55, pemasok cabai dari Pemalang, naiknya harga cabai saat ini karena adanya kenaikan BBM dan kembali berkurangnya jumlah panen di beberapa daerah, karena ongkos angkutan barang juga naiknya seperti ongkos kendaraan angkut cabai dari Pemalang ke Semarang sebelumnya Rp500 ribu menjadi Rp650 ribu-Rp700 ribu.
Sementara itu sebelumnya Wakil Ketua Bidang Angkutan Distribusi dan Logistik DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DIY Agus Pratiknyo mengatakan kenaikan harga BBM.saat ini akan berdampak pada kenaikan sewa angkutan barang dan saat ini masih dilakukan pembicaraan untuk membahas hal tersebut.
"Kami telah menghitung kenaikan itu, imbas kenaikan BBM bio solar 32 persen maka secara perhitungan ongkos sewa angkutan barang akan naik hingga 25 persen dari sebelumnya," ujar Agus Pratiknyo.
Penyesuaian tarif angkutan barang ini, demikian Agus Pratiknyo, telah dilakukan pembahasan melalui rapat anggota Aptrindo, selanjutnya akan diteruskan kepada para konsumen, karena kenaikan ongkos angkutan barang ini tidak hanya dihitung berdasarkan naiknya BBM saja tetapi juga faktor infrasi termasuk kenaikan sparepart dan biaya perawatan kendaraan.
Sementara itu mengantisipasi dampak penaikan harga BBM, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengerahkan TPID untuk terus melakukan pendataan terhadap berbagai kebutuhan. "Saya minta TPID mengisi data harga komuditas acara harian dan bukan mingguan," ujarnya.
Langkah monitoring harian terutama kebutuhan pangan tersebut, lanjut Ganjar Pranowo, agar dapat diketahui cepat hingga dapat diambil langkah secara cepat pula, dari mulai kemungkinan kesulitan bahan baku, transportasi atau faktor lain hingga segera dapat diatasi.
"Saya juga minta tim pangan semua bergerak dan tidak ada yang boleh berhenti, termasuk ketersediaan dzn kelancaran suplai BBM serta tidak ada penyelewengan," ungkap Ganjar Pranowo. (OL-13)
Baca Juga: Harga Beras di Temanggung Merangkak Naik Rerata Rp500/kg
Awalnya, penyesuaian direncanakan mulai berlaku pada 1 Mei 2025. Nsmun pelaksanaan serentak akhirnya diputuskan pada Senin, 16 Juni 2025.
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya menjadi 0,5%, level tertinggi dalam 17 tahun, sebagai respons terhadap kenaikan harga konsumen.
PEMERINTAH memastikan barang-barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas tak akan mengalami kenaikan harga meski PNN 12 persen.
Harga beras dan daging ayam di Kota Medan dan sekitarnya mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai.
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertamax, di Balikpapan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan.
Pengawas Lapangan SPBU Batakan Esra mengatakan ketersediaan BBM bergantung pada pasokan dari Pertamina. Ia menduga terjadi keterlambatan distribusi dari pusat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved