Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa lima wilayah di Provinsi Bengkulu
dilanda banjir dan tiga diterjang longsor.
Sekretaris BPBD Provinsi Bengkulu Kristian Hermansyah di Kota Bengkulu, Selasa (30/8), mengatakan, longsor dan banjir tersebut disebabkan cuaca ekstrem dengan intensitas hujan lebat disertai dengan angin kencang.
"Ada lima wilayah di Provinsi Bengkulu yang terendam banjir dan menyebabkan puluhan rumah warga terendam," kata Kristian.
Wilayah yang terendam banjir di Kota Bengkulu, Kabupaten Seluma, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Sedangkan tiga wilayah yang longsor akibat curah hujan yang ekstrem yaitu di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Kaur, dan Kabupaten Bengkulu Utara.
Di Kota Bengkulu, ketinggian air berkisar 20 sentimeter hingga satu meter, tepatnya di Kecamatan Sungai Serut dan Kecamatan Muara Bangkahulu dengan total keluarga yang terdampak sekitar 1.126 kepala keluarga (KK).
Baca juga: Imbas Tiga Kali Gempa, Warga Mentawai Mengungsi
Kemudian di Kabupaten Bengkulu Utara terjadi longsor di lima wilayah yaitu di wilayah Karang Anyar, Gunung Alam, Gunung Selan, Giri Mulya dan Padang Jaya.
Untuk wilayah banjir di Kabupaten itu terjadi di lima kecamatan dengan rumah yang terdampak mencapai ratusan KK dan ketinggian air berkisar 30 cm hingga 100 cm.
Di Kabupaten Seluma ada 59 KK terendam banjir dan di Kabupaten Kaur terjadi longsor di Kecamatan Semidang Gumai dan rumah sakit umum Kaur terendam banjir.
Wilayah terparah dilanda banjir saat ini berada di Kabupaten Bengkulu Tengah yang merendam 22 desa dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Talang Empat, Kecamatan Pondok Kubang, Kecamatan Pondok Kelapa, dan Kecamatan Bang Haji yang terendam banjir.
Selanjutnya, 10 desa di empat kecamatan di Kecamatan Pagar Jati, Kecamatan Taba Penanjung, Kecamatan Bang Haji, dan Kecamatan Pematang Tiga yang terdampak longsor sehingga menyebabkan beberapa bangunan rumah dan sekolah retak. (Ant/OL-16)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menyebabkan kejadian longsor di Desa/Kecamatan Subang
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Tanah longsor terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Selasa (14/11) dinihari.
Tanah longsor di wilayah itu dipicu tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa (14/11) petang. Hujan berlangsung lama.
Sebuah tebing setinggi 70 meter longsor dan menimbun dua rumah.
Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat kedua kerawanan bencana terbanyak di Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved