Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
UNIVERSITAS Syiah Kuala berupaya mendukung produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Gampong Cot Cut, Aceh Besar, dengan cara menanam bawang merah berkualitas. Penanaman perdana sudah dilakukan, pekan ini.
Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh Zakarya menjelaskan, kegiatan ini
merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GN-PIP) Provinsi Aceh, yang disinergikan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan ini hasil kerja sama USK dengan Bank Indonesia Wilayah Aceh.
Zakarya menambahkan sebelumnya penanaman bawang seperti ini telah
dilakukan di Gampong Bambi, Kabupaten Pidie, dengan luas satu hektare. Proses penanamannya berbasiskan ilmu pengetahuan di bidang pertanian.
"Alhamdulillah 1 hektare yang kita janjikan bisa menghasilkan 10 ton itu tercapai. Artinya, pupuk kita gunakan setelah ada penelitian ilmiahnya. Jadi kita kolaborasikan ilmu di petani dan ilmu dari hasil penelitian yang hasilnya nyata menjanjikan," tambahnya.
Sementara itu, Rektor USK Prof Marwan menyambut baik atas terjalinnya kemitraan antara USK dengan masyarakat. Program ini juga dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa USK untuk lebih memahami dunia pertanian, dengan cara terjun langsung ke masyarakat.
"Tentu saja kita berharap program ini bisa mendukung kesejahteraan
masyarakat. Maka kita berusaha. Semoga budi daya ini berjalan baik dengan hasil yang meningkat," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh, Achris Sarwani
mengatakan, konsorsium ini lahir karena pihaknya melihat data produksi
komoditas di Aceh ternyata banyak dihasilkan dari luar Aceh. Padahal,
Aceh sangat potensial untuk sektor pertanian ini. Hanya saja belum
dimanfaatkan secara optimal.
"Dari kesadaran itulah kita melihat sebagai peluang bisnis bisa di
kembangkan di Aceh. Ini konsepnya dari kita untuk kita. Kalau tidak
sesegera mungkin kita jawab ini bisnis, ini tidak akan selesai," tambahnya. (N-2)
Festival Bawang Merah ini, merupakan acara yang digelar setiap tahun, melibatkan banyak pihak, para petani serta stakeholder terkait.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Bupati Humbang Hasundutan, Oloan P. Nababan, menyingsingkan lengan bajunya, ikut mencangkul dan menanam bawang merah bersama Kelompok Tani Dosroha.
Bibit bawang merah dibagikan kepada 5 kelompok tani dilengkapi dengan pupuk organik padat 4 ton dan 10 liter pupuk organik cair per kelompok tani.
Agnes menyebut, Indeks Harga Konsumen (IHK) empat kabupaten kota di Kalteng secara month-to-month seluruhnya mengalami inflasi.
KENAIKAN harga pangan yang terjadi menjelang dan saat Ramadan telah terjadi berulang. Sayangnya pemerintah seolah tak memetik pelajaran dari pengalaman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved