Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
POTENSI rumput laut Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali sangat luar biasa. Namun, diakui oleh para petani Nusa Penida, potensi yang besar tersebut hingga saat ini belum ada ada sentuhan teknologi dan permodalan untuk mengolah rumput laut menjadi bahan produksi atau kemasan dengan harga jual yang tinggi.
Akibatnya, banyak rumput laut yang dipanen dijual secara mentah ataupun kering kepada pengepul. Salah seorang petani rumput laut, I Nyoman Sudiatmika mengatakan, dari semua rumput laut yang dipanen di seluruh wilayah Kecamatan Nusa Penida misalnya, baru sebagian kecil yang
diolah menjadi sabun cuci, sabun mandi, kerupuk, minuman dan sebagainya. Belum semua diolah. Bahkan petani lebih banyak yang langsung menjualnya setelah panen.
"Semuanya diproduksi dengan manual. Dikerjakan secara manual. Dicampur, direbus, diaduk, secara manual. Hasilnya belum optimal. Pasarnya juga masih sedikit. Makanya banyak petani langsung menjualnya dengan harga miring, sekitar Rp40 ribu perkilogram," ujar Sudiatmika, Rabu (10/8).
Warga yang pada dasarnya merupakan petani rumput laut dibina untuk menjadi pengusaha yang memanfaatkan rumput laut sebagai bahan dasar untuk diolah menjadi produk baru yang bernilai jual. Namun kalau tidak ada teknologi yang membantu maka ini juga kesulitan besar. "Awalnya pengemasannya dilakukan apa adanya. Jadi tidak paham desain atau pemberian merk. Oleh Coral Triangle Center (eksekutor COREMAP-CTI) hadir membantu selama kurang lebih setahun," Sudiatmika yang juga ketua kelompok Good Story Farm Nusa Penida.
Sekalipun dikerjakan secara manual, beberapa petani mulai beralih menjadi pembuat produk turunan rumput laut. Bersama Sudiatmika yang awalnya petani rumput laut akhirnya beralih menjadi pemilik UMKM produsen sabun mandi, sabun cuci tangan, dan yang paling laku sabun cuci piring, yang mampu diproduksi 100 liter per hari.
"Produksi sabun cuci piring sehari 100 liter untuk menjadi 600 botol dan dijual Rp10.000. Ini berkat binaan, kami bisa menaikkan harga dari yang sebelumnya Rp8.000," ujarnya.
UMKM dari hasil budidaya rumput laut milik Sudiatmika itu kini di distribusi untuk seluruh kawasan Nusa Lembongan-Nusa Penida, utamanya untuk kebutuhan hotel yang kembali dipenuhi wisatawan, pun juga ia menjual produknya hingga lintas dataran ke Kota Denpasar.
Petani lainnya bernama Wayan Sariwaningsih mengaku jika dirinya bersama dengan beberapa ibu lainnya berhasil membuat kerupuk dari rumput laut. "Ini produksinya manual, kalau satu bungkus seperempat kilogram Rp15.000, sehari dua orang saja bisa hasilkan 5 kilogram," kata Sariwaningsih.
Sariwaningsih mengaku usahanya terbantu sejak bergabung dalam program COREMAP-CTI penghujung tahun lalu. "Ada perubahan artinya, lebih bisa naikkan harga. Mudah-mudahan kita bisa memproduksi lebih banyak kalau alatnya sudah ada dan yang lebih canggih," katanya.
Melihat potensi yang besar tersebut maka Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) yang merupakan satuan kerja Bappenas RI berkolaborasi dengan warga Bali khususnya kawasan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung untuk budidaya rumput laut melalui Coral Reef Rehabilitation and Management Program Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI). Direktur Eksekutif ICCTF Tonny Wagey mengatakan dalam proyek yang didukung oleh Asian Development Bank (ADB) ini berusaha memberikan dampak besar dalam waktu singkat.
"Kalau bicara proyek itu pendek, 2 tahun habis. Kuncinya adalah bagaimana agar bisa diterima masyarakat. Misal mereka sukses tapi lebih bagus kalau ada alat itu bukan di kita, tapi melalui swasta atau pemerintah daerah," kata Tonny.
Sebab, apa pun potensi yang ada di masyarakat, jika itu tidak berdampak bagi masyarakat maka itu tidak ada faedahnya. Bantuan yang dilakukan oleh ICCTF itu sifatnya jangka pendek tetapi dampaknya besar. Sementara yang diharapkan adalah agar ada keberlanjutan dari pihak pemerintah atau swasta yang senantiasa dibina dengan cermat. Tujuannya adalah agar petani dan masyarakat Nusa Penida menikmati efek yang ditimbulkan dari program tersebut. (OL-13)
Baca Juga: Kiat Sukses Petani Milenial Bertani Jahe Merah di Sruwen
Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025, akan digelar pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta.
Skoliosis dapat disebabkan oleh faktor kongenital atau bawaan lahir, faktor neuromuskular atau gangguan otot dan saraf, atau bahkan tidak ketahui sama sekali penyebabnya (idiopatik).
Penemuan objek antarbintang 3I/ATLAS memunculkan kembali spekulasi kontroversial: mungkinkah ini bukan sekadar komet, melainkan teknologi luar angkas yang disamarkan
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Dalam rancangan yang disepakati DPRD dan Pemkab Klungkung, fokus utama diarahkan pada pengembangan infrastruktur, peningkatan pelayanan publik, serta penguatan kesejahteraan masyarakat.
Festival Semarapura 2025 menjadi perayaan budaya yang menampilkan keindahan seni dan tradisi masyarakat Semarapura.
Melalui berbagai program pelatihan dan pemberdayaan peternak lokal, kata dia, Panata berusaha menyediakan sumber daya dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.
Koster menegaskan Bupati Klungkung harus bertindak tegas untuk menjaga kelestarian endek Bali.
PKB akan menjadi destinasi wisata budaya yang mengusung seni, tradisi, dan kearifan lokal, dengan panorama Nyegara Gunung sebagai daya tarik utama.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dirilis Kemenkes RI menunjukan angka prevalensi stunting di Kabupaten Klungkung pada 2023 berada di angka 4,9%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved