Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah menyurati setiap kecamatan mewaspadai potensi dampak kemarau. Setiap kecamatan dimintai mempersiapkan upaya-upaya antisipasi terhadap potensi tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal menuturkan meskipun sampai saat ini belum ada penetapan status siaga darurat kekeringan, tetapi upaya antisipasi perlu dilakukan. Pasalnya, di beberapa daerah dilaporkan belum turun hujan kurun beberapa waktu terakhir.
"Suratnya sudah diterbitkan. Ini menjadi pedoman bagi masing-masing kecamatan sehingga bisa meminimalkan dampak," kata Rizal, Kamis (4/8).
Alasan belum adanya penetapan status siaga darurat kekeringan, sebut Rizal, didasari pertimbangan belum ada instruksi dan penetapan status di tingkat Pemprov Jabar. Namun, kata Rizal, belum lama ini semua BPBD kota dan kabupaten di Jabar sudah diundang BPBD Jabar membahas potensi terjadinya kemarau.
"Waktu itu kegiatannya di Kabupaten Sukabumi. Inti dari kegiatan itu tentu upaya-upaya kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau. Itu yang jadi prioritas," sebutnya.
Di Kabupaten Cianjur terpetakan wilayah-wilayah yang rawan berpotensi kekeringan sebagai dampak kemarau. Wilayahnya tersebar di utara dan selatan.
"Di selatan seperti di Kecamatan Sindangbarang, Agrabinta, dan beberapa daerah di pesisir pantai selatan lainnya. Sedangkan di wilayah utara, kita maklumi bersama penanganan yang sering terjadi di Kecamatan Sukaluyu, Ciranjang, dan sekitarnya," jelas Rizal.
Sampai saat ini belum ada dampak signifikan yang dirasakan masyarakat bersamaan musim kemarau. Pasalnya, kondisi cuaca masih diselingi hujan.
"Harapannya, semua elemen di tingkat kecamatan, desa, maupun masyarakat bisa cepat melaporkan ketika ada potensi kekeringan. Sehingga, kita bisa cepat menanganinya," pungkasnya. (OL-15)
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Pembelajaran di ruang musala sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir. Mereka merupakan siswa kelas 2 dan 3.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelayanan pajak terhadap masyarakat dalam rangka memperingati Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-348.
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Akibat perbuatan DG terdapat potensi kerugian negara mencapai Rp8,4 miliar.
Momen Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan beredarnya video aksi duel pelajar. Tragisnya, satu orang pelajar meninggal dunia.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved