Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah menyurati setiap kecamatan mewaspadai potensi dampak kemarau. Setiap kecamatan dimintai mempersiapkan upaya-upaya antisipasi terhadap potensi tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal menuturkan meskipun sampai saat ini belum ada penetapan status siaga darurat kekeringan, tetapi upaya antisipasi perlu dilakukan. Pasalnya, di beberapa daerah dilaporkan belum turun hujan kurun beberapa waktu terakhir.
"Suratnya sudah diterbitkan. Ini menjadi pedoman bagi masing-masing kecamatan sehingga bisa meminimalkan dampak," kata Rizal, Kamis (4/8).
Alasan belum adanya penetapan status siaga darurat kekeringan, sebut Rizal, didasari pertimbangan belum ada instruksi dan penetapan status di tingkat Pemprov Jabar. Namun, kata Rizal, belum lama ini semua BPBD kota dan kabupaten di Jabar sudah diundang BPBD Jabar membahas potensi terjadinya kemarau.
"Waktu itu kegiatannya di Kabupaten Sukabumi. Inti dari kegiatan itu tentu upaya-upaya kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau. Itu yang jadi prioritas," sebutnya.
Di Kabupaten Cianjur terpetakan wilayah-wilayah yang rawan berpotensi kekeringan sebagai dampak kemarau. Wilayahnya tersebar di utara dan selatan.
"Di selatan seperti di Kecamatan Sindangbarang, Agrabinta, dan beberapa daerah di pesisir pantai selatan lainnya. Sedangkan di wilayah utara, kita maklumi bersama penanganan yang sering terjadi di Kecamatan Sukaluyu, Ciranjang, dan sekitarnya," jelas Rizal.
Sampai saat ini belum ada dampak signifikan yang dirasakan masyarakat bersamaan musim kemarau. Pasalnya, kondisi cuaca masih diselingi hujan.
"Harapannya, semua elemen di tingkat kecamatan, desa, maupun masyarakat bisa cepat melaporkan ketika ada potensi kekeringan. Sehingga, kita bisa cepat menanganinya," pungkasnya. (OL-15)
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Jambore Koperasi dan UMKM Expo BMC 2025 merupakan wujud komitmen pemerintah daerah mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan koperasi serta UMKM.
Jenis BPTHB-nya meliputi pembayaran pokok pajak jual beli, tukar menukar, hibah, hibah wasiat, waris, dan hadiah.
IGO merupakan olimpiade internasional tahunan yang mewadahi karya ilmiah siswa di berbagai bidang seperti environment, engineering, energy, robotics, science, dan art.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved