Rabu 03 Agustus 2022, 19:10 WIB

SMP Kanisius Kudus Tarik Buku PPKn karena Keliru Jelaskan Konsep Ketuhanan

Jamaah | Nusantara
SMP Kanisius Kudus Tarik Buku PPKn karena Keliru Jelaskan Konsep Ketuhanan

MI/JAMAAH
Kepala SMP Kanisius menata buku PPKn yang keliru jelaskan konsep trinitas di Perpustakaan SMP Kanisius Kudus, Jawa Tengah, Rabu (3/8).

 

KEKELIRUAN Kementerian, Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang penjelasan konsep ketuhanan dan trinitas dalam agama Kristen pada buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) ramai diperbincangkan.

Hingga kini, pihak Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kudus menanti langkah Kemendikbudristek perihal kesalahan buku tersebut. Mereka juga mulai melakukan penarikan buku mata pelajaran PPKn tersebut dari siswa.

Seperti yang terjadi di SMP Kanisius Kudus. Mengetahui adanya kekeliruan tersebut, pihak sekolah mulai melakukan penarikan terhadap 59 buku mata pelajaran PPKn kelas VII SMP yang sudah terlanjut beredar.

"Pada awalnya guru mata pelajaran PPKn sedang menyiapkan materi  pembelajaran, setelah mengecek buku tersebut diketahui halaman 78-79 tentang kebinekaan Indonesia, ada penjelasan tentang agama Kristen Protestan dan Katolik. Itu tidak sesuai dengan apa yang diyakini penganut Kristen Katolik dan Kristen Protestan terkait konsep tritunggal atau trinitas," kata Kepala Sekolah SMP Kanisius Kudus, Herry Christanto, kepada Media Indonesia, Rabu (3/8).


Baca juga: Polda Kalteng Bentuk Satgas Khusus Berantas Mafia Tanah


Herry menambahkan, pihaknya kemudian mengambil tindakan lebih lanjut dengan mengumumkan penarikan kembali buku tersebut dari siswa dengan alasan akan dikoreksi lebih lanjut. Untuk sementara, proses pembelajaran mata pelajaran PPKn itu diisi oleh materi dari guru. Padahal, buku tersebut diterbitkan oleh Kemendikbudristek dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

"Hingga kini sudah terkumpul di perpustakaan sebanyak 30 buku, sisanya 29 masih pada siswa. Kami akan segera kumpulkan buku itu, sementara anak-anak pembelajaran dari materi guru sendiri. Hal itu agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan," jelasnya.

Meski telah ramai mengenai kekeliruan pada buku PPKn, hingga kini pihak sekolah belum mendapat informasi lebih lanjut terkait tindakan Kemendikbudristek untuk buku PPkn tersebut.

"Bagaimana Kemendikbud(ristek) kok bisa meloloskan ini sebagai buku baca anak, beruntung ketahuan, ini kan bahan baca untuk anak," terangnya.

Meski begitu, Kepala Sekolah SMP Kanisius menganggap kekeliruan tersebut sebagai perihal yang tidak disengaja pihak penerbit buku tersebut. Pihaknya berharap agar pengganti dari buku yang ada, dengan konsep yang sesuai baik dari konsep pengarah atau kementerian bisa melakukan kroscek dahulu pihak terkait.

"Paling tidak konfirmasi ke kalangan-kalangan kayakinan mungkin lembaga keagamaan bisa memastikan sebelum disalurkan menjadi bahan ajar. Semoga ini jadi kontrol ke depannya," harapnya. (OL-16)

 

Baca Juga

Metro TV/Bagus Putra Mas Suwarjana

Menjelang Nyepi Umat Hindu di Bali Laksanakan Upacara Tawur Kesanga, Identik dengan Ogoh-Ogoh

👤Bagus Putra Mas Suwarjana 🕔Selasa 21 Maret 2023, 14:50 WIB
SATU hari menjelang Nyepi pada 22 Maret 2023 besok, umat Hindu di Bali melaksanakan upacara Tawur Kesanga yang identik dengan...
MI/REZA SUNARYA

Pemkab Purwakarta Gelar Bazar Murah untuk Penuhi Kebutuhan Pokok Masyrakat

👤Reza Sunarya 🕔Selasa 21 Maret 2023, 13:00 WIB
Diharapkan bazar yang digelar setiap tahun tersebut mampu menstabilkan harga di pasar-pasar tradisional maupun tempat penjualan bahan...
MI/DWI APRIANI

JK Ajak Masyarakat Tingkatkan Kemakmuran Masjid

👤Dwi Apriani 🕔Selasa 21 Maret 2023, 12:39 WIB
Dengan memakmurkan masjid, berarti juga kita memakmurkan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya