Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
FAKULTAS Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar) memperkenalkan teknologi pakan fermentasi dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak babi lokal Bali.
Metode fermentasi, berdasarkan hasil penelitian, akan mampu meningkatkan kualitas pakan, terutama kandungan nutrisinya.
"Induk babi Bali yang diberikan pakan fermentasi mampu meningkatkan jumlah kelahiran anak babi sekitar 9-13 ekor. Sedangkan yang tidak diberikan sekitar 5-9 ekor, sehingga dengan meningkatnya jumlah anak babi yang lahir maka secara ekonomi pendapatan peternak yang menjadi mitra meningkat," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FP-Unwar Yan Tonga didampingi anggota tim I Gede Sutapa dan I Ketut Agung Sudewa, saat dikonfirmasi, Rabu (3/8) di Denpasar.
Baca juga: Indonesia Jalin Kerja Sama Internasional untuk Atasi PMK
Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Unwar itu menjelaskan, umumnya, selama ini, para peternak memberikan pakan berupa batang pisang (gedebong), daun-daunan (talas, ketela rambat, ketela pohon) yang dipotong-potong terlebih dahulu lalu direbus dan setelah dingin baru dicampur dedak padi atau jagung.
Ternak babi dengan pakan konvensional tersebut biasanya diberikan ke ternak babi sebanyak 2 kali sehari.
Yan Tonga mengungkapkan, jika hal itu dilakukan setiap hari dari mencari bahan pakan lalu direbus maka akan menyita waktu yang lama dan biaya yang lebih banyak. Kualitas pakannya juga belum bisa memenuhi standar kebutuhan nutrisi ternak babi yang dipelihara sehingga hal ini kurang efektif dan efisien serta tingkat produktivitas ternaknya rendah.
"Dengan memberikan sentuhan teknologi pakan yang efektif dan efisien sehingga membuat pakan bisa dibuat seminggu atau sebulan sekali dengan teknologi fermentasi tanpa perlu cari kayu bakar dan merebus pakan setiap hari," ungkap Yan Tonga.
Ia menyampaikan, teknologi pakan fermentasi ini telah disosialisasikan kepada masyarakat. Salah satunya kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Suka Nadi di Desa Pejarakan, Gerokgak, Buleleng.
Kelompok yang beranggotakan 28 orang itu, hingga saat ini, masih melakukan usaha ternak babi Bali dalam skala kecil atau rumah tangga walaupun mengalami tingkat kematian sebesar 25% karena dalam pemeliharaannya masih dengan sistem perkandangan secara diumbar dan pakan seadanya.
Yan Tonga menambahkan beternak babi Bali sangat cocok dipelihara oleh ibu-ibu dalam skala usaha kecil atau rumah tangga karena dianggap sebagai celengan atau tabungan karena dengan pemberian pakan seadanya dan pemanfaatan limbah dapur babi Bali mampu memberikan pertumbuhan berat badan walaupun belum optimal.
Saat ini, data tingkat kematian (mortalitas) anak-anak babi Bali sebelum disapih di atas 25%. Tingkat mortalitas ini masuk katagori sangat tinggi sehingga akan mengakibatkan tingkat produktivitas babi Bali juga rendah.
Berdasarkan data Peternakan Provinsi Bali 2019, populasi babi Bali di Provinsi Bali selama kurun waktu 3 tahun dari 2017-2019 terjadi penurunan sebesar 27,51% .
Populasi Babi Bali pada 2017 mencapai 215.000 ekor, 2018 sekitar 207.000 ekor, dan pada 2019 sebanyak 155.856 ekor. (OL-1)
Riza menyebut, pasalnya biasanya warung nasi padang menjual makanan halal. Sehingga ketika ada menu non halal di luar pengetahuan pembeli.
Saat hendak ditangkap babi tersebut justru masuk ke ruang kerja sehingga membuat pegawai berteriak histeris dan berupaya menghindar.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi karena sopir yang bernama Edi Setiawan (25) mengantuk saat mengemudi.
Sudah banyak keluhan dari warga sekitar terkait limbah yang menyebabkan bau tak sedap. Khawatir timbul penyakit bagi warga sekitar RPH.
Operasi transplantasi itu dilakukan pada Jumat ((7/1) dan menjadi bukti bahwa jantung binatang bisa bertahan di tubuh manusia tanpa penolakan.
Beberapa indikator kandungan gizi mendekati atau bahkan melebihi kadar gizi susu sapi dan susu kambing
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II 2024 mengalami peningkatan sebesar 5,36%
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
pakaian adat Bali yang terdiri dari berbagai variasi dengan filosofi tersendiri yang menggambarkan budaya dan karakter masyarakat Bali
senjata tradisional Bali sebagai wujud peninggalan sejarah yang masih dijaga hingga kini, jenis dan fungsinya pun beragam
PAKAIAN-pakaian pria bernuansa pantai yang terinspirasi dari nuansa Bali dan pakaian yang terinspirasi dari busana kaftan, hingga dilengkapi dengan aksesori bernuansa pantai
“Jadi kolaborasinya dalam bentuk perhiasan, teknik pembuatannya memang berdasar dari para perajin di desa Taro, berbeda dengan teknik yang kami lakukan."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved