Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
SETALAH sempat vakum pada rentang puncak pandemi covid-19, Festival Layangan Bali tahun ini kembali digelar di area Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Minggu (31/7). Kegiatan yang diprakarsai Komunitas Seni Layangan Bali ini diikuti 1.100 peserta dalam dua hari gelaran.
Gubernur Bali Wayan Koster, yang membuka acara ini, mengapresiasi perhelatan Festival Layangan Bali tahun 2022 karena kegiatan yang diwariskan leluhur ini dinilai sangat baik.
"Saya lihat peserta lomba layang-layang tradisional di Bali semakin meningkat dan semakin banyak inovasi para rare angon yang patut terus didukung," ujar Gubernur Koster.
Festival ini juga mendapat dukungan dari Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa karena dinilai sebagai wadah bagi para pegiat seni layangan tradisional untuk mengembangkan dan menyalurkan ide dan kreativitasnya.
"Kreativitas ini akan terus didukung Pemerintah Kota Denpasar sejalan dengan visi misi Kota Kreatif Berwawasan Budaya melalui semangat Vasudhaiva Kutumbakam atau bergotong royong, menyama braya," ucapnya.
Baca juga: Genjot Pariwisata, Pangandaran Gelar Festival Layang-Layang
Sementara itu, Ketua Panitia Putu Chris Budhi Setiyawan mengatakan kegiatan festival ini merupakan ajang rutin tahunan namun sempat vakum pada saat pandemi covid-19.
"Bersyukur tahun ini lomba kembali bisa kami laksanakan karena dirasa situasi telah kondusif dan adanya dukungan seluruh stakeholder terkait," tukasnya.
Budhi melaporkan, pada hari kedua, Minggu (31/7), ada sebanyak 700 peserta yang terlibat, sedangkan pada hari pertama, Sabtu (30/7), sebanyak 400 peserta. Pada lomba tahun ini mengambil tema 'Kerthining Gesing' atau menjaga keseimbangan bambu. Adapun jenis layangan yang dilombakan antara lain seperti Pecukan, Bebean, Janggan, Janggan Buntut dan Kreasi.
"Ada juga yang spesial karena panitia mengajak peserta untuk hadir menerbangkan layangan berpakaian adat. Alasan kami karena setelah sempat vakum, rasa rindu akan suasana lomba layang-layang tradisional Bali, kami ekspos lagi dengan semangat pelestarian budaya Bali," ujarnya.(OL-5)
Tanamanan bakau berperan mencegah abrasi dengan menahan terjangan ombak, tetapi juga bakau bisa menciptakan ekosistem yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata.
Industri pariwisata Bali mulai bergeser ke arah keberlanjutan, menghadirkan tren baru eco-travel yang menekankan harmoni antara alam, budaya, dan wisata.
Tradisi balapan kerbau khas Kabupaten Jembrana tersebut diikuti 246 peserta untuk melestarikan warisan budaya pertanian serta sebagai ajang promosi pariwisata.
saat ini belum ada panduan lengkap dan khusus dari jurnalis untuk menulis tentang HIV Aids dan Narkoba sehingga kerap muncul stigma terhadap penderita HIV
DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80, Mercure Bali Sanur Resort mengadakan kegiatan istimewa berupa pelepasan 80 ekor tukik (anak penyu)
Bagi para anggota Paskibraka, tugas di HUT ke-80 RI menjadi pengalaman berharga sekaligus momentum kebangsaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved