Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Operasi TMC di Riau Masih Tunggu Kesiapan Pesawat TNI

Atalya Puspa
21/7/2022 13:34
Operasi TMC di Riau Masih Tunggu Kesiapan Pesawat TNI
Helikopter melakukan water bombing di atas lahan gambut yang terbakar.(Antara)

OPERASI teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Riau dijadwalkan mulai Kamis (21/7). Langkah itu bertujuan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.

Namun, operasi TMC untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau masih menunggu kesiapan pesawat dari TNI/AU. Padahal, awalnya operasi tersebut direncanakan pada hari ini.

"Tadi sudah jadi opening di Posko Lanud Roesmin Nurjadin. Tapi, pesawatnya masih belum bisa bergabung. Masih dalam pemeliharaan di Skadron 4 Malang. Eksekusi penyemaian mundur beberapa hari, menyesuaikan kedatangan pesawat," ujar Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC Budi Harsoyo, Kamis (21/7).

Baca juga: Titik Panas di Babel Terus Bertambah

Pihaknya belum bisa memastikan kapan pesawat untuk operasi TMC akan siap. Namun, Budi berharap pada akhir pekan ini, operasi TMC sudah bisa berjalan.

Adapun pada Jumat (15/7) lalu, pihaknya telah mengirim sejumlah alat dan bahan semai 16 ton NaCl. "Karena ini adalah permintaan dari BRGM, fokus kami ke lahan gambut. Tapi, tidak berarti kalau ada potensi di tanah mineral, lalu kami abaikan. Rencana TMC dilakukan 11 hari," jelasnya.

Berdasarkan data yang diakses di laman sipongi.menlhk.go.id, pemantauan satelit NASA-SNPP menemukan titik panas dengan kategori high confidence muncul di sejumlah wilayah. Seperti, Kalimantan Barat, Sumatra Utara, Riau dan Jawa Timur.

Baca juga: BMKG: Kenaikan Suhu 1 Derajat Saja Dapat Timbulkan Bencana Hidrometeorologi

Sebelumnya, operasi TMC telah dilakukan di Riau pada April 2022 lalu. Adapun, operasi itu berhasil meningkatkan curah hujan di wilayah tersebut sebesar 15%. Operasi serupa juga dilakukan Sumatera Selatan dan Jambi pada Mei 2022. 

Diketahui, itu berhasil meningkatkan curah hujan sebesar 29,6-30,5% untuk wilayah Sumatra Selatan, lalu 6,7-13,1% untuk wilayah Jambi. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Basar Manullang menyebut pihaknya terus melakukan pemantauan potensi karhutla di berbagai wilayah.

“Sejak awal tahun, sudah dilakukan upaya pencegahan karhutla. Seperti, patroli pencegahan karhutla, baik secara mandiri oleh Manggala Agni, atau secara terpadu bersama anggota TNI-Polri, berikut Masyarakat Peduli Api (MPA) dan tokoh masyarakat," terangnya.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya