Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bandung Barat Kembali Gencarkan Vaksinasi Covid-19

Depi Gunawan
14/7/2022 20:56
Bandung Barat Kembali Gencarkan Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi(DOK MI)

DINAS Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat diinstruksikan untuk menggenjot lagi program vaksinasi Covid-19, khususnya dosis booster yang belum mencapai target. Hal itu seiring dengan instruksi pemerintah pusat agar daerah kembali mengintensifkan program vaksinasi, terutama booster sebagai upaya antisipasi mengingat tren Covid-19 saat ini kembali naik.

Di Bandung Barat, jumlah kasus positif aktif kembali naik mencapai 52 orang. "Kami akan genjot lagi vaksin booster sebagai antisipasi kenaikan kasus Covid-19 karena di kita juga sudah naik lagi," ujar Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, Kamis (14/7).

Saat ini, capaian vaksinasi booster di Bandung Barat baru 35,55 persen, sedangkan dosis satu 102,39 persen dan dosis dua 82,80 persen. Sementara vaksinasi lansia dosis satu 114,14 persen, dosis dua 90,41 persen, dan dosis tiga 50,48 persen.

Hengky mengatakan, dosis booster telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai syarat beraktivitas seperti untuk perjalanan antar daerah baik darat, laut, dan udara. Sehingga daerah pun harus ikut kebijakan yang telah ditekankan pusat karena pastinya sudah melalui kajian yang matang. "Sekarang penularan (Covid-19) memang cepat, tapi daya rusaknya tidak separah varian yang di awal-awal," katanya.

Pemkab Bandung Barat juga kembali mengingatkan terkait penerapan protokol kesehatan, jika sebelumnya di luar ruangan sudah dibolehkan tidak memakai masker. Kini dianjurkan kembali memakai masker baik saat beraktivitas di dalam maupun luar ruangan.

"Kami mengkhawatirkan jika kasus kembali naik maka bisa berimbas lagi pembatasan aktivitas masyarakat. Padahal saat ini semua orang baru merasakan kembali menjalani kehidupan secara normal dengan adanya pelonggaran aturan," tuturnya.

Diakuinya, adanya pelonggaran aturan menjadi salah satu penyebab kasus Covid-19 kembali naik. Sebab masyarakat mulai abai terhadap prokes dan merasa bebas dalam beraktivitas, setelah dua tahun terkekang pandemi.

"Kalau aktivitas dibatasi lagi nanti akan berimbas kepada ekonomi masyarakat, sektor wisata, dan lain-lain, yang sekarang ini sudah mulai kembali menggeliat," jelasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya