Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DI tepi jalan trans Labuan Bajo – Ruteng, tepatnya di dusun Pinggong Cancar, Kelurahan Wae Belang, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT, berdiri sebuah gubuk ringkih. Tiang penyanggah dan dinding-dindingnya sudah lapuk dan koyak. Seng atapnya sudah karatan dan harus ditindis ban-ban bekas agar tidak diterbangkan angin.
Inilah hunian Fransiskus Pamput alias Asis. Di bawah gubuk berukuran 4x6 meter, remaja 18 tahun ini mengasuh kedua adiknya, Elisabeth (16) dan Angelina (14). Gubuk yang berdiri di atas lahan sewa ini merupakan satu-satunya warisan yang mereka peroleh dari ayah Fabianus Sai Paga dan ibu almarhumah Nortiana Anul.
Gubuk ini hanya memiliki satu kamar yang digunakan oleh kedua adiknya. Sedangkan Asis cukup dengan menggelar tikar di lantai ruang tamu.
"Saat siang hari, tikar digulung. Ruangan ini digunakan sebagai ruang tamu. Kalau sudah malam, saya geser tempat-tempat duduk ini supaya bisa bentang tikar untuk tidur," kata Asis, Senin (27/6) lalu.
Ketiga bersaudara ini sudah mengalami kerasnya hidup sejak 2017. Kala itu, sehari sebelum Asis mengikuti ujian akhir Sekolah Dasar, Nortiana meninggal dunia karena sakit. Sepeninggal sang ibu, mereka kerap dipukuli sang ayah dan ibu tiri.
Perlakuan kasar baru berakhir ketika beberapa tahun lalu sang ayah dan ibu tiri pergi entah ke mana dengan meninggalkan utang yang kemudian harus dilunasi oleh Asis dan adiknya.
"Sejak ibu saya meninggal, bapak sudah tidak ada lagi bersama kami. Dia pergi meninggalkan kami dan jalan dengan istri barunya. Kami tidak ada perhatian dari bapak," ucap Asis.
Tak ada orangtua, tak ada pula sanak saudara yang peduli dengan mereka. Status sebagai anak sulung dan satu-satunya anak laki-laki memaksa 'Asis kecil' yang kala itu masih berusia 13 tahun untuk menjadi tulang punggung keluarga.
Pahit getirnya hidup tak membuat Asis putus asa. Keadaan yang sulit justru menjadi motivasi untuk bangkit agar kelak ia bersama kedua adiknya bisa hidup lebih layak. Ia mulai belajar menambal ban sepeda motor, melanjutkan usaha rintisan sang ayah dengan peralatan seadanya.
Baca juga: Pemkab Manggarai Timur Tanggung Biaya Pengobatan Bayi yang Ditahan RSUD Ben Mboi
Tak ada waktu yang disia-siakan. Ia harus bangun pagi-pagi untuk membuka bengkel. Bahkan di sela-sela mempersiapkan diri dan menunggu temannya ke sekolah, ia masih melayani pelanggan. Bengkelnya hanya ditutup saat ia berada di sekolah.
Sepulang sekolah, ia tak sempat bersantai karena harus kembali membuka bengkel demi menafkahi keluarga. Ia juga harus bisa membiayai pendidikan dirinya dan si bungsu Angelina. Sedangkan Elisabeth terpaksa putus sekolah saat masih kelas VII SMP.
"Cukup sulit bagi saya karena bagaimana saya membiayai kedua saudari saya untuk makan setiap hari dan juga saya akan membiayai sekolah saya sendiri begitu juga dengan saudari saya yang terakhir, tetap membiayai dia sekolah," tutur Asis.
Ia juga percaya jalan untuk mengubah hidup selain dengan bekerja adalah dengan tetap sekolah. Ia berharap bisa kuliah sehingga suatu saat bisa menjadi mekanik profesional dan memiliki usaha bengkel yang besar.
Itulah sebabnya, Asis berusaha untuk tetap sekolah dan kini sudah kelas XI pada SMA Negeri 1 Ruteng Anam. Ia tak pernah menyia-nyiakan kesempatan selama bersekolah dengan rajin ke sekolah dan hadir tepat waktu, disiplin dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah.
"Dia rajin datang ke sekolah. Datang paling awal, pulang paling akhir. Kalau datang sekolah, dia rapi, tidak pernah nakal. Dia juga orangnya baik, suka membantu teman-teman yang kesusahan," kata Della, sahabatnya.
Menonjol dalam berbagai kegiatan di sekolah, menjadi sosok yang dikagumi serta dipercayakan sebagai salah satu pengurus OSIS membuat teman-teman dan guru-gurunya mengenal latar belakang Asis.
“Awalnya kami tidak tahu seperti apa kondisi Asis di luar sekolah. Padahal kehidupannya memprihatinkan. Banyak teman-temannya yang boleh dikatakan belajar dari pengalaman Asis. Yang notabene Asis ini datang dari latar belakang yang kurang, namun di sekolah dia semangat. Seolah-olah dia tidak mengalami persoalan," ungkap Paulus Darsono, salah seorang gurunya.
Belakangan, pihak sekolah pun berniat membebaskan Asis dari tanggungan biaya apa pun. Selain itu, sekolah juga akan menggratiskan biaya pendidikan bagi adik-adik Asis jika ingin melanjutkan pendidikan di sekolah itu.
"Setelah mengetahui kondisi yang sebenarnya, kami menggratiskan seluruh biaya sekolah Asis. Kalau ada yang sudah bayar sebelumnya, kami kembalikan. Untuk adik-adiknya, asalkan mau sekolah di sini, kami gratiskan biayanya," kata Kepala SMA Negeri 1 Ruteng Anam, Emanuel Adrianus Wagur.(OL-5)
GUBUK tua di Desa Golo Langkok, Beokina, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, menjadi saksi kelahiran seorang anak bernama Hieronimus Canggung Darong.
Sustiana Merci Elda (22), warga Desa Nggilat, Kecamatan Macang Pacar, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), meregang nyawa akibat dicekik suaminya.
Langkah ini ditandai dengan diterbitkannya Keputusan Bupati Manggarai Nomor 366 Tahun 2024 yang ditandatangani Bupati Herybertus Geradus Laju Nabit.
Pemetaan kerawanan pemilihan 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi isu dan tahapan yang paling rawan berbasis pada data hasil pengawasan Pemilihan 2020 maupun Pemilu 2024.
WARGA lanjut usia (lansia) terdampak kebakaran di Manggarai membutuhkan makanan bubur dan obat-obatan demi menjaga kesehatannya di pengungsian SDN 05 Manggarai, Jakarta Selatan.
Kemenparekraf melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) kembali menyelenggarakan Floratama Academy 5.0 tahun 2024 (FA), Senin (22/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved