Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Makassar Genjot Program Wisata Lorong Kota

Lina Herlina
08/7/2022 19:19
Makassar Genjot Program Wisata Lorong Kota
Salah satu lorong atau gang di Kota Makassar, Sulsel, yang disulap menjadi destinasi wisata.(DOK Pemkot Makassar)

KOTA Makassar, Sulsel memiliki sekitar 5 ribu lorong atau gang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.095 lorong dijadikan sebagai Lorong Wisata, konsep serial terakhir pada lorong, setelah serial lorong  sebelumnya yakni lorong garden, lorong sehat dan Badan Usaha lorong.

Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto menyebutkan, program lorong wisata tersebut tentunya mendapat dukungan dari masyarakat agar UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) pada lorong bisa bangkit dan memulihkan ekonomi Ibu Kota Sulawesi Selatan ini.

Sementara Sekretaris Daerah Kota Makassar, M Ansar menjelaskan, jika lorong wisata tersebut sudah berjalan, hanya saja agar bisa berjalan maksimal maka akan dilakukan pengklasifikasian jenis lorong wisata. "Tentunya kita berkoordinasi dengan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta stakeholder untuk memaksimalkan lorong wisata itu," jelas Ansar.

Dari 1.095 lorong yang sudah bersarus lorong wisata, nanti diklasifikasi, apakah itu termasuk dalam kategori A, B, atau C. "Kalau sebuah lorong bagus sekali potensinya, kita nilai A, untuk sedang B, dan agak di bawah dinilai C," seru Ansar.

Untuk mengetahui penilaian dan potensi dari lorong wisata, tentunya yang lebih tahu adalah lurah sebagai pimpinan wilayah di kelurahan. Karena itu, Ansar meminta kerja sama mereka untuk bekerja sesuai dengan panduan dari Pemkot Makassar rincian yang ada dalam lorong wisata.

"Kita sudah penjelasan dan panduan, mereka sudah masukkan data, tapi datanya masih agak umum, sehingga kita bantu buat matriks, tambah kolom supaya penjelasannya bisa lebih detail," lanjut Ansar.

Dia mencontohkan UMKM, harus dirinci lebih detail, karena menurutnya UMKM adalah pelakunya, sehingga perlu dimunculkan secara rinci usahanya. "Misalkan usaha emas dan perak, kita bikin indikator penilaian sendiri, karena kawasan pemasarannya diluar Sulsel, bahkan tembus sampai mancanegara, tentunya nilainya tinggi, berdasar klasifikasi penilaian tadi," pungkas Ansar. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya