Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
SAMPAI berita ini diturunkan pengerukan galian C di Bukit Angantiga, Kecamatan Petang, Badung terus terjadi. Pantauan mediaindonesia.com di Angantiga menunjukan, alat berat terus menggali material di sana. Akibatnya, bukit yang sebelumnya ditumbuhi
pepohonan, dan berbagai jenis rerumputan mulai terlibat gundul. Ancaman bencana longsor mengintai di kawasan tersebut.
Sebelumnya pada tahun 2012 lalu, tiga penambang/pekerja di galian C di sana tewas tertimbun material saat longsor. Korban adalah operator alat berat, namun kejadian itu tidak menyurutkan aktivitas pengerukan tanah di kawasan tersebut sampai saat ini.
Kepala Dusun Angantiga Muhammad Sakyan saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia menjelaskan, lahan yang dikeruk itu milik pribadi warga setempat. Mereka memang menjual material tersebut ke beberapa proyek yang membutuhkan.
"Semua orang sini yang punya, lahan pribadi itu. Saya memang kepala dusun disini. Tetapi urusan lahan, itu hak mereka. Jadi kami tidak bisa campur tangan," kilah Sakyan, saat ditemui kemarin.
Ia menceritakan dulunya lokasi galian C tersebut merupakan bukit. Awalnya pertama kali di sisi utara dan makin kesini pengerukan terus terjadi. Pemilik lahan tidak hanya satu orang. "Awalnya satu orang saja, sekarang meluas makin melebar. Dulu pernah makan korban tertimbun longsor tapi tidak kapok juga," ujarnya.
Saat ditanya apakah usaha galian C itu berizin? Sakyan mengakui, pada tahun 2016 pihaknya sempat memberikan izin kepada pemilik usaha tersebut dan mereka juga memberikan bantuan kepada desanya. "Tahun 2016 itu ada pemasukan dari mereka ke Banjar untuk air dan listrik. Tapi tidak berlangsung lama," ucapnya.
Kemudian pihak pemohon (pengusaha) meminta izin ke desa dan ke kecamatan. Bila sebelumnya pernah meminta izin di Dusun maka sekarang proses tersebut langsung ke kecamatan dan kabupaten. "Dan kita pernah survei, sidak, dengan Camat Petang. Mereka menunjukkan surat izinnya saat itu ada, cuma waktu itu kita survei karena ada ketidaknyamanan dari warga di sini kalau kemarau debu dan saat musim hujan jalanan becek," terangnya.
Selain melakukan musyawarah dengan pemilik usaha galian tersebut, Sakyan menjelaskan, jika usaha tersebut pernah ditutup di tahun 2018. "Namun tak lama dilanjutkan lagi, mereka sudah ada izin langsung dari atas, kita memang pernah survei dan ada suratnya dari dinas Perizinan
Badung. Kita tak bisa menolak," ujarnya.
Kendati kerusakan lingkungan di depan mata, Kepala Dusun Sakyan, tidak kuasa menghentikannya. Apalagi sebelumnya, kepolisian pernah menghentikan operasional penggalian C di wilayahnya. "Karena pernah Intel dari kepolisian menggembok alat berat tapi dua hari kemudian jalan lagi," ungkapnya. (OL-13)
Baca Juga: Ulama dan Hilma di Madura Doakan Ganjar Presiden 2024
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Bencana dipicu hujan deras yang terjadi dalam waktu cukup lama.
MASYARAKAT di wilayah Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara mulai sedikit lega menyusul gas elpiji 3 kg mulai terdistribusi melalui pangkalan maupun operasi pasar.
Sementara itu harga sejumlah bahan pokok lainnya masih stabil, seperti harga daging ayam broiler Rp40 ribu/kg
Kepala Desa Bongkasa, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali berinisial KL (59) dijaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh petugas dari Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Bali.
Anggota DPRD Badung dari Partai Gerindra tersebut mengatakan, kasus ini sesungguhnya tidak terjadi bila instansi lintas sektor melakukan sumonev secara berkala.
Defisit ini diperkirakan terjadi karena APBD lebih menekankan Belanja Hibah yang terus naik menjadi Rp 2,5 triliun dari PAD Rp10,2 triliun.
Dinsos Kabupaten Bandung menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga penerima manfaat antuan penanggulangan miskin ekstrem atas insiden penyaluran beras tidak layak konsumsi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved