Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
DAERAH di Jawa Tengah mulai menetapkan darurat penyakit mulut dan kuku (PMK) karena kasus terus bertambah. Vaksinasi dengan jumlah terbatas dimulai Kamis (23/6) dan bantuan kepada warga berdampak penyakit ternak tersebut juga mulai disalurkan.
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (23/6), kasus PMK di berbagai daerah di Jawa Tengah terus bertambah, sementara keterbatasan vaksin saat ini menjadi kendala mengatasi penyakit ternak yang kian merebak tersebut sehingga berbagai upaya terus dilakukan.
Selain itu, kasus pembuangan bangkai kambing di Sungai Serang, Desa Susukan, Kabupaten Semarang juga menjadi perhatian khusus karena jumlah ditemukan meningkat hingga 94 ekor kambing mati di sungai itu akibat PMK. Diperkirakan, bangkai itu telah mencemari aliran air di kawasan tersebut.
"Kita menjadi semakin khawatir dengan penyebaran PMK, vaksinasi masih terbatas dan baru Agustus nanti ada lagi. Akibat pembuangan puluhan bangkai juga dikhawatirkan memperbesar penyebaran," kata Sarwoko, 48, peternak di Getasan, Kabupaten Semarang.
Melihat kondisi ini, pemerintah daerah di Jawa Tengah mulai menetapkan darurat PMK, berbagai langkah mengatasi penyakit terhadap ternak yang kian merebak, setelah Kabupaten Semarang lebih dahulu karena kasus telah mencapai 2.475 ekor terpapar, kini giliran Pemkab Grobogan juga menetapkan darurat PMK meskipun dengan jumlah ternak terpapar 1.132 ekor.
Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan berdasar hasil rapat koordinasi dengan berbagai pihak maks diputuskan darurat PMK di daerah ini, dalam penanganan wabah tersebut selain pengobatan dan pencegahan, pemerintah daerah juga membentuk tim Satgas khusus PMK.
"Penanganan PMK juga melibatkan Polres Grobogan, Kodim 0717/Grobogan dan pemerintah kabupaten," kata Sri Sumarni.
Baca juga: Pemerintah Setujui Pengadaan 29 Juta Dosis Vaksin PMK dengan dana Covid-19
Berdasarkan data yang masuk, ungkap Sri Sumarni, jumlah hewan ternak terpapar PMK di daerah di 19 kecamatan ini sebanyak 1.132 ekor terdiri dari 1.103 ekor sapi dan 26 ekor kerbau sedangkan 123 ekor diantaranya sudah berhasil sembuh.
"Seluruh pasar hewan di daerah ini kita tutup," imbuhnya.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang selain melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap ternak terpapar secara intensif, juga mulai membagikan bantuan kepada warga terdampak PMK yang saat ini mencapai ribuan orang. Pada tahap awal sebanyak 140 orang warga Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, terdampak PMK karena 200 ekor ternak terkonfirmasi PMK menerima bantuan sembako dari Pemkab Semarang.
"Bantuan sembako akan terus dibagikan kepada warga terdampak PMK untuk meringankan beban ekonomi yang ditanggung," ujar Bupati Semarang Ngesti Nugraha.
Penyebaran PMK di Kabupaten berada di 17 kecamatan dengan kasus terbanyak di Kecamatan Getasan sebanyak 989 ekor sapi, Ungaran Barat sebanyak 291 ekor, Tengaran 208 ekor dan Pabelan 143 ekor.
"Hanya Kecamatan Jambu dan Ungaran Timur yang belum ada kasus," tuturnya.(OL-5)
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa persiapan peluncuran program Kopdes/ Kel Merah Putih ini telah mendekati finalisasi.
Peluncuran secara luring diselenggarakan di Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.
Operasi Patuh Candi 2025 di Jawa Tengah tersebut akan mengerahkan 2.480 personel terdiri atas 240 personel dari tingkat Polda dan 2.240 personel dari jajaran Polres.
Sebanyak 8.523 Koperasi Desa Merah Putih telah berdiri di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan telah berbadan hukum. Ditargetkan 68.184 tenaga kerja bakal terserap.
SMA Mardisiswa Kota Semarang yang pada tahun ajaran baru ini akan membuka 4 rombel dan 1 rombel untuk siswa afirmasi kemitraan Pemprov Jawa Tengah, hanya mendapat dua siswa.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan meluncurkan secara resmi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada pada 19 Juli 2025 mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved