Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DOA bersama pertama setelah 400 tahun pembantaian di Banda Neira dilakukan untuk mendoakan arwah leluhur yang mengalami genosida oleh penjajah Belanda untuk merebut perdagangan pala. Lokasi doa dilakukan di Benteng Nassau, tempat yang diyakini sebagai lokasi pembantaian 44 orang kaya (orang yang berpangkat/berpendudukan).
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menilai doa bersama pertama itu menjadi bagian yang akan mengingatkan dan menyampaikan harapan baik pada leluhur.
"Pagi hari ini, kita melantunkan doa menyampaikan harapan terbaik bagi para pendahulu kita dan juga bagi masa depan yang lebih baik. Sehingga, ini menjadi pertemuan yang baik yang harus wariskan kebaikan juga pada generasi mendatang," kata Hilmar di dalam doa bersama di Benteng Nassau, Banda Naira, Selasa (21/6).
Baca juga: Jadi Titik Jalur Rempah, Banda Neira Diharapkan dapat Menarik Wisatawan
Raja Banda Ely Alimudin Latar Ratwar menceritakan terjadi pembantaian di Banda pada 8 Mei 1621 terhadap masyarakat Banda yang melawan Belanda. Belanda merupakan bangsa ketiga, setelah Portugis dan Inggris, yang datang ke Banda untuk memonopoli perdagangan dengan menyebarkan fitnah kepada masyarakat pribumi, Inggris, dan Portugis sehingga mengacaukan perdagangan.
"Korbannya ada 44 orang kaya. Ada juga yang dibuang ke Batavia atau ke daerah-daerah lain sehingga terjadi peristiwa ini," ucap Raja.
Doa bersama dan tabur bunga di sumur tempat pembuangan jenazah tersebut diinisiasi oleh Perkumpulan Bandaneira Muda (Perbamu).
Ketua Permbamu Isra Prasetya mengatakan doa bersama ini untuk seluruh leluhur banda yang gugur termasuk 44 orang yang dibantai di Benteng Massau ini.
Para korban pembantaian dimutilasi menjadi 4 potongan, sebagian tubuhnya digantung di pohon bambu dan sebagian dimasukkan ke sumur.
"Sehingga ketika peristiwa itu Banda 3 bulan hujan tiada henti dan langit hitam dengan awan yang pekat dan sayangnya sampai sekarang tidak pernah dilakukan doa bersama. Sehingga baru kali ini dilakukan doa bersama di lokasi genosida," ungkapnya.
Doa dilakukan oleh pemuka adat setempat dengan masyarakat sekitar. Terdapat kain putih ditaburi kembang serta membakar sedikit kemenyan sebagai tradisi sekitar.
"Kegiatan doa bersama ini untuk menghapus kepedihan masa lalu dan untuk mengajak masyarakat Banda menata masa depan. Saat ini, kita beri tahu dunia bahwa peristiwa genosida yang terjadi di Banda adalah peristiwa yang mempengaruhi peradaban. Sayangnya, peristiwa ini di Indonesia saja tidak masuk dalam pelajaran," ujarnya.
Saat ini, Perbamu juga ingin meluruskan fakta bahwa Gubernur Jenderal wilayah kongsi Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada saat itu, yakni Jan Pieterszoon Coen bukan pahlawan nasional dan merupakan penjahat perang. Jan Pieterszoon Coen berperang karena ingin merampas paling berharga masyarakat Banda yaitu pala.
Harga yang tinggi dari pala membuat VOC memonopoli perdagangan pala di Banda. Biasanya warga lokal menjual pala pada Inggris dan Portugis pada saat itu, dan Belanda datang untuk memonopoli perdagangan. Karena harga 0,4 kg pala seharga 7 ekor lembu gemuk di Eropa.
"Kami juga mendapat dukungan dari rekan-rekan di Belanda yang mengakui adanya genosida sehingga mereka memberikan kami sumbangan ketika menggelar peringatan sekitar 1.000 euro atau sekitar Rp15 jutaan," pungkasnya. (OL-1)
Doa bersama akan digelar di Masjid Al Fadjr di Jalan Cijagra, Kota Bandung, pada Sabtu (16/3)
HARI Buruh Internasional atau May Day di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diperingati dengan doa bersama, Rabu (30/4).
Sejumlah suporter Persebaya Surabaya melakukan ziarah dan doa bersama di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Polda Metro Jaya menggelar doa bersama dalam rangka menjelang Pilkada 2024 di Masjid Al-Kautsar, Mapolda Metro Jaya, Kamis (21/11).
Lebih dari 400 huffadz (penghafal Alquran) serta khotmil Alquran di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengejar doa bersama untuk Pemilihan Umum (Pemilu) damai dan aman di kabupaten setempat.
HIMPUNAN Santri Nusantara (Hisnu) menggelar sholawat dan doa bersama untuk kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Melihat sejarah perbankan di Tanah Air cukup mengunjungi Museum Bank Mandiri, di Jakarta. Nuansa jaman kolonialisme masih bisa dirasakan.
peninggalan kerajaan Kutai dalam berbagai bentuk benda bersejarah dan tempat-tempat istimewa yang masih terjaga
Kopi telah menjadi minuman populer di Indonesia, namun sedikit yang mengetahui dibawa Belanda pada 1696, kopi Arabika pertama kali ditanam di Pulau Jawa.
Farm house Lembang, objek wisata berkonsep Eropa dengan banyak wisata edukasi di dalamnya, cocok untuk liburan keluarga bersama si kecil
Penyair ternama Belanda itu selalu mencari rumah tempat segala sesuatu hidup. Dia sudah selesai menulis puisi dan terbang jauh di usia 89 tahun.
Kuasa Heeren 17 sangat tinggi laksana dewa. Kaum aristrokrat ini pernah memonopoli pers di Batavia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved