Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
DATA angka prevalensi kasus stunting di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih belum sama karena ada beberapa versi. Kondisi itu membuat adanya kesenjangan data sehingga perlu dibenahi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, tak memungkiri penanganan stunting di Kabupaten Cianjur dihadapkan dengan terjadinya permasalahan data. Tentu, sebut Cecep, perlu ada perbaikan terhadap data tersebut.
"Antara versi fasilitas dan komunitas itu terjadi kesenjangan hampir 29%. Nanti kita akan mencari formulasi data mana yang kira-kira paling mendekati kenyataan di lapangan," kata Cecep, Selasa (14/6).
Sementara ini, sebut Cecep, Pemkab Cianjur lebih condong menggunakan data hasil survei Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas). Pasalnya, pendataan angka prevalensi kasus stunting menggunakan metodologi-metodologi yang dianggap mendekati keadaan sesungguhnya di lapangan.
"Kalau survei fasilitas itu ada unsur subjektivitas dari metodologi pengumpulan datanya. Sehingga terjadi kesenjangan data. Nah sekarang kita akan memperbaiki data yang dilakukan fasilitas untuk mengetahui potensi-potensi erornya atau biasnya. Nanti kita akan verifikasi lagi," sebut Cecep.
Ia menegaskan data valid sangat penting karena menentukan lokasi yang akan diintervensi menangani stunting. Sebab, ketidakakuratan data akan membuat upaya intervensi penanganan stunting sia-sia. "Jadi tidak tepat sasaran. Bisa buang sumber daya termasuk biaya," ungkapnya.
Dikatakan, butuh peran serta semua perangkat daerah memperbaiki data akurat pemetaan angka kasus stunting. Sehingga data itu akan menjadi dasar bagi Pemkab Cianjur menentukan program penanganannya.
"Termasuk peran TPK (tim pendamping keluarga) karena sangat strategis. Mereka tidak hanya mendampingi, tapi juga harus bisa berkontribusi terhadap perbaikan data yang akan mereprestasikan kondisi sesungguhnya di lapangan," tegas Cecep.
Pada prinsipnya, kata Cecep, data prevalensi kasus stunting tetap berpedoman hasil survei dari pemerintah pusat. Namun tentu pemerintah daerah pun harus melakukan verifikasi dan validasi data agar kondisinya sesuai kenyataan di lapangan.
"Ini nanti akan berkaitan dengan program penangananya. Leading sector penanganan stunting itu DP2KBP3A dan Dinas Kesehatan. Perangkat daerah lain sebagai penunjang seperti sektor infrastruktur, pendidikan, pertanian, dan lainnya," pungkas Cecep. (OL-15)
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Data juga menunjukkan 1,4 juta perempuan hamil dan menyusui mengalami malnutrisi.
Setiap 25 Januari, Hari Gizi Nasional diperingati untuk memberikan kesadaran pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pada 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi, momen penting di dunia kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang.
Program MBG dinilai bisa meningkatkan kualitas gizi masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu dan mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi dalam jangka panjang.
Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi Untuk Siswa (Genius) yang digagas Badan Pangan Nasional diklaim telah meningkatkan status gizi dan literasi pangan anak-anak sekolah.
Menurut hasil riset yang dimuat dalam British Journal of Nutrition, sebanyak 80% anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.
Investasi gizi sejak dini merupakan kunci untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa mendatang.
Pemerintah sangat sadar asupan gizi berperan dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Kegiatan dikemas dalam format talkshow, workshop, dan nonton bareng, dengan melibatkan para ibu rumah tangga sebagai peserta aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved