Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara melepasliarkan dua harimau Sumatera di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Selasa (7/6). Dua Harimau Sumatera yang dilepasliarkan bernama Surya Manggala dan Citra Kartini.
"Kedua satwa tersebut dilepasliarkan di dua lokasi yang berbeda di TNKS," ungkap Irzal Azhar, Plt Kepala BBKSDA Sumut.
Dia menjelaskan, pelepasliaran kedua satwa berusia 3,5 tahun ini utamanya bertujuan menghindari inbreeding atau kawin kerabat yang dapat menurunkan kualitas genetis keturunannya nanti. Sebelum dilepasliarkan, menurut Irzal, pada 3-4 Juni 2022 telah dilakukan beberapa langkah persiapan, salah satunya adalah pemasangan GPS Collar yang bertujuan memantau pergerakan kedua harimau setelah pelepasliaran.
Data dari hasil pemantauan sangat penting sebagai bahan evaluasi dan pengelolaan harimau di habitat alaminya. Pengecekan kondisi kesehatan terkini terhadap kedua satwa itu juga dilakukan sebelum pelepasliaran.
Dari hasil pengecekan ini diketahui bahwa sebelum dilepasliarkan, Surya Manggala memiliki berat badan 122 kg, tinggi 75 cm dan panjang 251 cm. Sedangkan Citra Kartini memiliki berat 88 kg, tinggi 72 cm dan panjang 240 cm.
TNKS tercatat sebagai taman nasional terbesar di pulau Sumatra dengan bentangan wilayah seluas 13.750 km persegi. Kawasan TNKS beririsan wilayah dengan 14 kabupaten dan dua kota yang berada di Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatra Selatan. (OL-15)
Awalnya Bandung Zoo memiliki empat indukan dan sekarang sudah berkembang dan jumlahnya menjadi 13 ekor.
Lima satwa itu adalah empat landak jawa dan satu kukang.
Di Malaysia misalnya, monyet terlihat mengunyah tali dari masker lama yang dibuang di perbukitan.
Sebanyak 11 satwa itu di antaranya harimau, rusa, buaya, hingga burung cenderawasih. Bahkan, kepemilikan satwa oleh AM terbilang ilegal.
Taman Margasatwa Ragunan telah lebih dulu ditutup karena dampak Covid-19 yakni pada 16 maret 2020.
Penyidik langsung melakukan penyelidikan dengan menyamar menjadi pembeli melalui media sosial di grup WhatsApp serta Facebook.
Tindakan operasi tersebut akibat cedera patah tangan kanan setelah helikopter mendarat darurat beberapa waktu lalu.
Taman Nasional Kerinci Seblat tengah menghadapi ancaman dalam berbagai bentuk. Mulai dari illegal loging, perambahan, hingga perburuan.
Mereka memasang kandang untuk menangkap dan mengevakuasi Citra Kartini. Pemasangan camera trap juga dilakukan pada 30 Juni 2022 untuk memantau situasi dan pergerakannya.
Dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 77 tim Ekspedisi Nusantara melakukan pendakian ke Gunung Kerinci.
Proposal usulan jalur baru ini sudah diberikan ke Balai Besar TNKS dan pihaknya diminta memaparkannya terlebih dahulu sebelum dilakukan survei.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved