Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Cegah Karhutla, Sumsel Pantau Kondisi Terkini Lewat Aplikasi

Dwi Apriani
05/6/2022 17:42
 Cegah Karhutla, Sumsel Pantau Kondisi Terkini Lewat Aplikasi
Ilustrasi(DOK MI)

TIDAK hanya sekedar menyiapkan personil dan peralatan mencegah adanya kebakaran hutan dan lahan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan  juga melakukan berbagai upaya untuk memastikan daerahnya terbebas dari bencana tersebut. Walau belum ditemukan adanya titik api namun upaya pengamatan wilayah rawan karhutla dilakukan melalui aplikasi Asap Digital.

"Melalui aplikasi tersebut diharapkan dapat memantau kondisi terkini di sejumlah kawasan hutan dan lahan pertanian, atau perkebunan yang rawan terbakar selama 24 jam," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah.

Ia menjelaskan, aplikasi Asap Digital dapat mendeteksi titik panas sedini mungkin. Aplikasi tersebut juga bisa mendeteksi kecepatan angin atau kelembaban udara yang mampu memberikan data-data lebih akurat dan aktual untuk membantu deteksi dini.

"Aplikasi ini bersifat real time (aktual) seperti data visual dari CCTV di lokasi rawan. Lalu pemantauan kondisi udara, titik panas, serta data prakiraan cuaca yang dapat dimanfaatkan untuk pencegahan karhutla," jelas dia.

Sejauh ini pemantauan dilakukan ke beberapa kabupaten rawan karhutla di antaranya Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, Musi Banyuasin (Muba), dan Banyuasin. Iriansyah memastikan aplikasi ini memiliki keunggulan

"Asap yang bersumber dari api akan lebih mudah terdeteksi lebih dini sehingga data di lapangan langsung diteruskan petugas di Command Center. Tim Satgas Karhutla pun bisa dengan cepat melakukan pemadaman," jelas dia.

Pemprov Sumsel pun telah menetapkan status siaga darurat untuk mengantisipasi karhutla. Sejak pertengahan April lalu. peralihan musim dari hujan menuju kemarau menjadi atensi daerah pencegahan karhutla agar tak berulang. Keputusan siaga darurat diterbitkan dalam bentuk Keputusan Gubernur Sumsel nomor 292/BPBD-SS/2022 pada 19 April 2022 yang ditandangani oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto mengatakan beberapa daerah yang terus menjadi perhatian seperti berada di Kawasan Muara Medak, Kabupaten Muba yang berbatasan dengan Jambi, Cengal dan Pangkalan Lampam di OKI, serta di Lintas Timur Sumatra tepatnya di Kabupaten Ogan Ilir.

Kawasan tersebut terdapat lahan gambut bakal sulit dipadamkan jika terbakar. "Kami terus melakukan patroli untuk memantau ketinggian muka air sebagai langkah mitigasi bencana," ucap Ferdian. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya